REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Komisi VII DPR RI menegur petinggi perusahaan smelter asal China karena tak menggunakan bahasa Indonesia dalam sidang. Padahal, sesuai aturan, peserta sidang parlemen mesti menggunakan bahasa Indonesia.
Kejadian ini berawal dari permintaan pimpinan Komisi VII agar setiap perwakilan perusahaan smelter mengenalkan dirinya masing-masing.
Direktur Keuangan PT Obsidian Stainless Steel Hans lantas mendapat giliran itu. Saat berbicara kepada pimpinan dan anggota Komisi VII DPR RI, Hans mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia. Ia memakain bahasa Inggris.
"Good morning, sorry this is Hans, Finance Director of PT Obisidian Stainless Steel. Sorry, I can't speak Bahasa Indonesia. So I just introduce commonly briefly," ujar Hans saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (8/6/2023).
Belum selesai berbicara, pimpinan Komisi VII DPR, Eddy Soeparno, menimpali. "Jangan, no need, just introduce your self, nanti we will hear your presentation," kata politikus PAN itu.