Jumat 09 Jun 2023 19:14 WIB

Tiga Alasan Perindo Akhirnya Putuskan Berkoalisi dengan PDIP

Padahal, Hary Tanoe sebelumnya sudah bersilaturahmi dengan Gerindra dan Golkar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo resmi meneken kerja sama politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo resmi meneken kerja sama politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo menyampaikan alasan partainya berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal, sebelumnya ia telah lebih dulu bersilaturahmi dengan Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Menurutnya, penjajakan antarpartai politik merupakan hal yang lumrah. Di samping itu, PDIP dipandangnya sebagai partai politik yang paling siap menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca Juga

"Namanya partai politik kan harus melakukan penjajakan-penjajakan dan pada akhirnya keputusan jatuh untuk bermintra kerja sama politik dengan PDI Perjuangan," ujar Hary di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Kerja sama politik antara Partai Perindo dan dan PDIP diresmikan lewat nota kesepahaman yang diteken hari ini. Modal suara hasil Pemilu 2019 yang menjadi syarat presidential threshold menjadi modal kesiapan PDIP menghadapi kontestasi nasional.

"Jadi ada satu kepastian untuk kita memulai suatu perjuangan, itu yang pertama," ujar Hary.

"Kedua, tentu saja filosofi ideologinya tentunya sama. Sama-sama landasannya adalah Pancasila, berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," sambungnya.

Alasan terakhir adalah sosok Ganjar Pranowo yang diusung sebagai bakal calon presiden (capres) dari PDIP. Gubernur Jawa Tengah itu merupakan figur yang kuat dan sangat diterima masyarakat, khususnya generasi muda.

Ia juga menyoroti proposal kepemimpinan Ganjar yang ingin melanjutkan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan sangat penting dalam memajukan suatu negara.

"Itu adalah tiga hal yang melatarbelakangi mengapa kami pada akhirnya memutuskan untuk bekerja sama politik dengan PDI Perjuangan," ujar Hary.

Ganjar sendiri mengapresiasi dukungan Partai Perindo terhadapnya. Partai pimpinan Hary itu disebutnya memiliki modal penting untuk pemenangan dalam Pemilu 2024.

"Tentu pekerjannya akan ada dua, satu, pilpresnya sukses, pilegnya juga harus sukses. Maka ini paket yang musti kita kerjakan," ujar Ganjar.

"Kedua, kami terima kasih karena tentu ada pekerjaan teknis, Pak Hary. Pekerjaan teknis yang musti dilakukan terkait dengan elektoral," sambung Gubernur Jawa Tengah itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement