Berdasarkan survei terbaru Arus Survei Indonesia (ASI) yang dilaksanakan di Jawa Timur (Jatim) pada 15-22 Mei 2023, terdapat empat nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang memperoleh elektabilitas siginifikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di kalangan pemilih di Jatim. Ada nama Menko Polhukam Mahfud MD hingga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Berdasarkan survei ASI, 64,4 persen masyarakat meyakini bahwa penentu kemenangan Pilpres 2024 adalah ketika cawapresnya merupakan tokoh NU. Sebanyak 12 persen masyarakat mengaku faktor tokoh NU sebagai cawapres bukanlah faktor penentu kemenangan, sisanya tidak tahu/tidak jawab.
Survei ASI juga memotret tokoh NU asli Jatim yang diinginkan masyarakat untuk berpasangan dengan setiap kandidat capres teratas. Tiga kandidat capres dengan elektabilitas teratas dalam survei ini adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Untuk berpasangan dengan capres Ganjar Pranowo, masyarakat paling banyak, 22,2 persen, menginginkan Khofifah Indar Parawansa. Lalu nama lain adalah Muhaimin (21,1 persen), Mahfud (19,2 persen), dan Ali Masykur Musa (11,2 persen).
Untuk berpasangan dengan capres Prabowo Subianto, sebanyak 23,6 masyarakat menginginkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Lalu 24,4 persen ingin cawapres Prabowo adalah Khofifah Indar Parawansa, 14,4 persen Mahfud MD, dan 12,8 persen menginginkan Ketua Umum Ikatan Sarjana NU Ali Masykur Musa.
Adapun untuk berpasangan dengan Anies Baswedan, sebanyak 25,2 persen masyarakat Jatim ingin sosok Mahfud. Lalu Khofifah (18,7 persen), Muhaimin (12,5 persen), Ali Masykur Musa (10,4 persen).
Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an mengatakan, empat nama cawapres teratas yang selalu muncul untuk setiap capres adalah Muhaimin, Khofifah, Mahfud dan Ali Masykur. Ketika mereka dimasukkan ke dalam simulasi empat nama cawapres, elektabilitas tertinggi diraih Muhaimin (26,8 persen), lalu Khofifah Indar Parawansa (26,2 persen), Mahfud (19 persen), dan Ali Masykur Musa (13 persen).
"Jadi, kalau disimpulkan inilah empat tokoh NU Jawa Timur yang potensial menjadi cawapres di Pilpres 2024 mendatang," kata Ali saat merilis hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2023).
Ali menambahkan, jika para capres ingin memenangkan Pilpres 2024 di Jatim, maka harus mengambil tokoh NU Jatim sebagai cawapres. Dia meyakini pula, capres yang menang di Jatim akan keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.
Baginya, Jatim adalah kunci kemenangan Pilpres 2024. Dia punya tiga alasan mengapa Jatim adalah kunci, bukan lagi Jawa secara keseluruhan.
Pertama, jumlah pemilih di Jatim adalah yang terbesar kedua di Pulau Jawa setelah Jawa Barat. Kedua, Jatim masih jadi ladang pertarungan, karena hingga kini elektabilitas Prabowo hanya unggul tipis dibanding Ganjar. Sedangkan provinsi lain di Jawa sudah ada capres dominan, yakni Jawa Tengah dikuasai Ganjar, Jawa Barat mayoritas memilih Prabowo, dan Jakarta dominan ke Anies.
Alasan ketiga, Jatim adalah lumbung suara warga NU. Menurutnya, memenangkan suara pemilih Jatim sama dengan memenangkan suara NU. "NU dalam konteks pilpres selalu strategis posisinya," katanya.
Survei yang dilakukan Arus Survei Indonesia ini melibatkan 800 responden di Jatim, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan atau margin of error survei ini sebesar 3 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.