Kamis 08 Jun 2023 21:04 WIB

Hati-Hati Jeratan Narkoba Targetkan Anak, INW Ingatkan Orang Tua Tanda-Tanda Terpapar

Peredaran narkoba juga menargetkan anak-anak.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Direktur Indonesia Narcotic Watch (INW) Budi Tanjung, mengingatkan orang tua ancaman narkoba.
Foto: Dok Istimewa
Direktur Indonesia Narcotic Watch (INW) Budi Tanjung, mengingatkan orang tua ancaman narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Indonesia Narcotic Watch (INW) Budi Tanjung mengajak para orang tua, terutama kaum ibu, agar mengetahui dan memahami ciri-ciri anak yang sudah terpapar bahaya narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya) sehingga orang tua dapat mengetahui apakah anak-anaknya sudah terpapar narkoba atau tidak. 

“Kalau sudah mengetahui anaknya terpapar narkoba, orang tua bisa dengan cepat melakukan Langkah-langkah penanggulangannya,” kata Budi Tanjung, dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Kamis (8/6/2023).

Baca Juga

Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam acara dialog interaktif di Ruang Serba Guna Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2023) lalu. Dialog interaktif tersebut mengusung tema: "Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba menuju Jakarta Selatan bersih narkoba (Jaksel Bersinar)". 

Kegiatan yang diinisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaksel dan Kesbangpol Jaksel itu menghadirkan sejumlah narasumber dari BNN, Bareskrim Polri, Ditnarkoba Polda Metro Jaya, dan Kesbangpol Jakarta Selatan. Sementa peserta dialog dari berbagai kalangan dan perwakilan organisasi masyarakat (ormas). 

Pada kesempatan itu, Budi Tanjung mengimbau para orang tua, khususnya kaum ibu yang lebih banyak bersentuhan dengan anak-anak, agar rajin memperhatikan perubahan sifat dan perilaku anak-anaknya. Sebab, ada beberapa ciri umum yang mengindikasikan anak-anak yang terpapar narkoba.  

“Mungkin selama ini kaum ibu menganggap anaknya sebagai anak yang baik, patuh, dan taat. Tapi, ternyata anaknya sudah berada di kantor polisi karena tersangkut masalah narkoba. Tentunya, kita tidak menginginkan ini terjadi. Naudzubillah min dzalik,” katanya. 

Budi memaparkan, salah satu ciri yang menonjol pada diri anak yang terpapar narkoba adalah sifat kejujurannya yang mulai pudar. Anak mulai suka berbohong pada orang tuanya, bahkan terkait urusan-urusan kecil. “Sifat ini perlu diperhatikan,” katanya. 

Ciri lainnya, menurut Budi, sifat keceriaan anak mulai hilang. Anak yang terpapar narkoba berubah dari anak yang menjadi anak yang suka melamun dan murung. 

Anak mulai sering membantah perintah orang tua. Bahkan, pengaruh narkoba dapat membuat anak suka mencuri uang atau barang-barang berharga yang ada di rumah. 

Selain itu, anak juga cenderung berubah menjadi pribadi yang emosional, sensitif, dan cepat ersinggung. Kesalahan kecil dari orang lain dianggap sebagai masalah besar yang mengganggu kepentingannya. 

“Kalau anak masih sekolah atau kuliah, yang tadinya rajin belajar, setelah terpapar narkoba menjadi suka bolos. Ini juga perlu diwaspadai,” ungkapnya. 

Selain sifat dan perilakunya, Budi memaparkan ada beberapa ciri fisik lainnya yang dapat dilihat pada anak yang terpapar narkoba. Dia mencontohkan, mata merah. Walaupun tidak semua mata merah berarti seseorang pengguna narkoba, tetapi hal ini menjadi ciri fisik yang paling sering terjadi untuk semua jenis pemakaian narkoba. 

Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya

Ciri fisik lainnya, biasanya pemakai narkoba berkeringat dan memiliki bau badan yang khas atau menyengat. “Mereka yang memakai putaw biasanya jarang mandi serta baju yang digunakan hanya itu-itu saja. Rambutnya pun lebih terlihat berminyak dan mudah rontok,” ujarnya. 

Fisik anak yang mengonsumsi narkoba juga makin lemah. Sebab, pernapasannya akan lambat, sehingga anak mudah lelah karena mengambil napas cepat seperti setelah berolahraga. 

“Anak yang menggunakan narkoba biasanya mulai sering tidur atau bermalas-malasan. Nafsu makannya juga berkurang. Tapi, pada sebagian kasus, ada pula pemgonsumsi narkoba yang justru nafsu makannya jadi berlebihan,” kata dia.     

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement