Rabu 07 Jun 2023 17:58 WIB

PKS: Puan Coba Memecah Konsentrasi Koalisi Perubahan

PKS menilai Puan memecah konsentrasi KKP sehingga tidak fokus mengusung Anies.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Ketua DPP PDIP Puan Maharani (kiri) bersama Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo (kanan) memberikan keterangan pers di sela Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). PDI Perjuangan mengajak seluruh kader untuk bergotong royong memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Foto:

Pada Rakernas III PDIP yang digelar di Jakarta, Selasa (6/6/2023), Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengungkap enam dari 10 nama kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo. Enam nama tersebut terdiri dari kalangan menteri, ketua umum partai politik, hingga kepala daerah. 

Dari sektor menteri, ada nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Menteri BUMN Erick Thohir. Kemudian ada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. 

Selanjutnya ada Ketua Umum Partai Demokrat, AHY. Terakhir adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. "Nama-nama itu ya termasuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan. Kalau boleh saya sebut nama itu dan semuanya tentu punya kelebihan-kelebihan," ujar Puan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). 

Enam dari 10 nama tersebut tentunya akan dipertimbangkan dan dibahas bersama Ganjar dengan partai politik pengusungnya. Namun ia menekankan, sosok cawapres Ganjar harus memiliki visi, misi, dan cita-cita yang sama. 

"Jadi nama tetap akan ditentukan nanti tapi belum hari ini. Jadi masih menimbang nama-nama yang ada," ujar Puan.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi 10 kandidat bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo yang disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Dari 10 sosok tersebut, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, AHY.

Ia mengatakan, 10 nama tersebut merupakan aspirasi dari rakyat yang ditampung oleh pengurus PDIP di berbagai tingkatan. Namun jawabannya itu mencakup 10 nama itu, tak hanya spesifik satu sosok saja.

"Jadi saya tidak menjawab secara khusus (untuk satu nama), kita mencermati seluruh dinamika politik, tetapi kita harus kembali kepada track, rakyatlah pemegang kedaulatan tertinggi. Sehingga kita tidak boleh melupakan kehendak rakyat," ujar Hasto di Sekolah Partai, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Selain enam nama yang sudah diungkap oleh Puan, ia menyampaikan satu sosok lain yang masuk dalam kandidat cawapres untuk Ganjar. Nama tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Basuki dipandang PDIP sebagai salah satu menteri di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil membawa kemajuan di berbagai wilayah. Khususnya pada pembangunan infrastruktur.

"Ada yang mengusulkan Pak Basuki yang oleh Pak Jokowi dikatakan sebagai bapak infrastruktur. Nama-nama ini nanti Ibu Ketua Umum, kemudian setelah ditelaah seluruh aspek, kemudian dialog dengan para ketua umum partai yang lain, terutama Bapak Presiden," ujar Hasto.

Adapun, menurut Ganjar Pranowo, pembahasan cawapres masih menunggu bergabungnya partai politik lain dalam pengusungannya. Sebab, masih ada partai politik lain yang akan menjalin kerja sama dengan PDIP. 

"Kita akan bahas bareng-bareng, setelah mengerucut dikonsultasikan. Nanti dikomunikasikan dengan capresnya agar kita bisa bareng, jadi sabar," ujar Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). 

Namun, ia mengakui bahwa partai politik yang bersilaturahmi ke Kantor PDIP mengusulkan nama cawapresnya. Diketahui, saat ini sudah ada tiga partai yang datangi Kantor DPP PDIP, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

"Masing-masing sudah melemparkan kemarin 'Boleh ndak calonnya dari kami? Boleh enggak?' Boleh nanti akan dimasukan nanti akan kita rapatkan," ujar Ganjar. 

 

photo
Survei Elektabilitas Cawapres Menurut Indikator Politik Indonesia - (infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement