Rabu 07 Jun 2023 14:04 WIB

BNPB Beri Perhatian Khusus Tujuh Provinsi Prioritas Karhutla

BNPB imbau Indonesia bersiap memasuki musim kemarau ekstrem.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nora Azizah
Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut yang terbakar.
Foto: ANTARA/Ario Tanoto
Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut yang terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi perhatian khusus kepada tujuh provinsi penanganan kebakaran hutan lahan (Karhutla). Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, ini karena Indonesia akan memasuki musim kemarau yang lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya karena pengaruh dari El Nino.

"BNPB akan fokus ke kebakaran hutan dan lahan. Karena prediksi BMKG di tahun 2023 ini kemaraunya lebih kering. Diprediksi potensi kejadian karhutlanya lebih besar dari tiga tahun terakhir," kata Suharyanto dikutip dari siaran persnya, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Tujuh provinsi yang akan mendapatkan perhatian khusus dari BNPB yang meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur. Hingga saat ini, status siaga darurat bencana karhutla dan kekeringan telah ditetapkan di seluruh provinsi tersebut per 29 Mei 2023.

Suharyanto menilai ketujuh provinsi prioritas itu memang menjadi langganan bencana karhutla setiap tahunnya. Oleh sebab itu, mantan Pangdam V Brawijaya itu akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan karhutla berjalan dengan baik sehingga dampak terburuk dapat diminimalisir.

 

Suharyanto menyebut, BNPB akan lebih fokus dalam upaya pencegahan hingga penanganan darurat bencana hidrometeorologi kering, mulai dari antisipasi kebakaran hutan dan lahan hingga kekeringan akibat faktor cuaca. Dalam rapat koordinasi penanganan karhutla bersama seluruh unsur forkopimda se Provinsi Riau hari ini, Suharyanto dijadwalkan akan meninjau titik lokasi karhutla secara langsung melalui udara.

Sementara itu, berdasarkan data sementara per 1 Juni 2023, sudah ada 112 kejadian karhutla di Tanah Air. Sebelumnya, BNPB juga telah mendukung operasi penanganan karhutla di Bumi Lancang Kuning dengan menyiagakan helikopter untuk patroli hingga water boombing. Di sisi lain, BNPB bersama BRIN, BMKG dan TNI juga mengupayakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement