REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi, menyampaikan kepada Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin terkait kendala dalam pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) profesional yang kerap terhambat. Salah satunya, Dubes Faisal menyampaikan karena adanya agen penyalur dari kedua belah pihak.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menjelaskan, kendala ini disampaikan Dubes Faisal saat menjamu Wapres di kediaman Dubes Arab Saudi, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2023). "Dia mengeluh bahwa PMI yang akan datang ke Arab Saudi, yang profesional agak terhambat karena ternyata di Arab Saudi ada semacam PT-nya (agency), disini (Indonesia) ada agency-nya. Agency ini yang dianggap menghambat oleh Dubes Arab Saudi," ujar Masduki Baidlowi dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu (7/6/2023).
Dubes Faisal pun kata Masduki, membandingkan prosedur pengiriman tenaga kerja dari Thailand dan Filipina yang berjalan lancar, termasuk Malaysia. Namun, kondisi ini tidak terjadi dengan pengiriman TKI Indonesia.
"Kalau misalnya hal yang sama dengan Arab Saudi dengan Thailand tidak terjadi seperti itu, dengan Filipina juga sama, dengan Malaysia juga sama terjadi seperti itu, tapi tidak parah seperti di Indonesia," ujarnya.
Karena itu, pihak Arab Saudi berharap Pemerintah sama-sama mencari solusi dari kendala pengiriman PMI profesional antar kedua belah pihak tersebut.
Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan
"Mengapa di Indonesia ini parah? Nah ini yang dikeluhkan. Dan ini semuanya menjadi masukan untuk Wakil Presiden untuk langsung dengan lembaga yang menangani PMI, " ujarnya.
Dalam kesempatan itu, kata Masduki, Wapres berjanji akan melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait. Termasuk dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), demi mendorong kerja sama ekonomi yang lebih baik, tidak sekadar hubungan yang berjalan selama ini pada tataran hubungan people to people dan hubungan dalam ibadah haji/umrah.
"Wapres akan melakukan koordinasi bahkan akan panggil sejumlah K/L terkait dengan yang berhubungan apakah terkait investasi atau tenaga kerja Indonesia, intinya agar bagaiamana hubungan Indonesia dan Arab Saudi bisa lancar," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
