REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinarmas World Academy (SWA) baru saja mengumumkan kelulusan kelas tahun 2023 dengan hasil yang sangat memuaskan. Acara itu disebut menandai tonggak penting bagi para lulusan yang telah berhasil mencapai prestasi sepanjang perjalanan pendidikan mereka di SWA. Mereka diibaratkan seperti pohon yang akan terus bertumbuh dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan.
“Seperti pohon, lulusan diharapkan untuk terus bertumbuh dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan di masa depan, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia di sekitar mereka,” ujar Chairman SWA, Anton Mailoa, dalam siaran pers, Kamis (1/6/2023).
Dia menjelaskan, para lulusan tahun ini menunjukkan prestasi yang memuaskan serta membanggakan. Sebanyak 70 peren dari mereka berhasil diterima di universitas-universitas yang masuk dalam peringkat 100 teratas dunia. Di antaranya, sebanyak 54 persen lulusan berhasil meraih penerimaan di universitas-universitas yang masuk dalam peringkat 50 teratas dunia.
“Selain itu sebanyak 62 persen dari lulusan juga berhasil menerima sejumlah beasiswa yang diperoleh dari universitas-universitas tersebut,” kata dia.
Sementara itu, Valedictorian Award, yang merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada lulusan terbaik dalam pencapaian akademis tahun 2023, diraih oleh Joshua Dirga yang juga berhasil diterima di Cornell University. Joshua menyampaikan, keberhasilan yang dicapai oleh lulusan 2023 merupakan hasil perjuangan dari awal mula sampai dengan hari kelulusan.
“Yang tidak lepas dari dukungan dan peran orang tua yang telah membentuk masing-masing individu dalam mencapai keberhasilan masing-masing,” jelas dia.
SWA menyediakan pengalaman edukasi internasional, mulai dari kelas infant, yakni umur enam bulan, hingga kelas 12 untuk umur 17 tahun. Mereka membawa visi utama berupa pencapaian pendidikan unggul. SWA dibuka pada Juli 2008 dan angkatan pertama kelas 12 yang lulus adalah pada bulan Juni 2012. SWA mempersiapkan setiap siswa kesuksesan akademis melalui pengembangan pendekatan pembelajaran era abad 21.