Senin 29 May 2023 14:33 WIB

16 UMKM Perempuan Selesaikan Akselerator Smart Change dari Sister City Berlin-Jakarta

Selama dua bulan, mereka mengikuti serangkaian pelatihan bisnis hingga pemasaran.

Foto Bersama 16 UMKM perempuan Selepas acara Smart Change bersama Duta Besar Jerman untuk Indonesia dan Timor Leste.
Foto: Istimewa
Foto Bersama 16 UMKM perempuan Selepas acara Smart Change bersama Duta Besar Jerman untuk Indonesia dan Timor Leste.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontribusi pengusaha perempuan di Indonesia kian signifikan, sehingga program sister city Berlin-Jakarta memberikan pelatihan intensif kepada 16 UMKM perempuan dari 336 pendaftar.  Pelatihan tersebut bernama Smart Change Female Founders Accelerator yang rampung akhir Mei ini sebagai angkatan ke-4 dari Program Akselerator Smart Change dari kedua kota tersebut. 

Selama dua bulan, dengan didanai Uni Eropa, mereka mengikuti serangkaian pelatihan bisnis, tim dan bimbingan, konsultasi, dan lokakarya pemasaran digital. Bertindak sebagai fasilatator adalah Obviously Sustainable dan SMESCO Indonesia. 

Duta Besar Jerman untuk Indonesia dan Timor Leste, Ina Lepel, memberikan selamat kepada para peserta yang telah berhasil mengubah ide mereka menjadi produk dan layanan nyata. 

“Dengan mengembangkan bisnis, para pengusaha perempuan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dari berbagai sektor seperti sektor TIK atau teknologi, industri makanan dan minuman, pendidikan, kesehatan, mode, dan kriya," ujar Ina dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (29/5/2023. 

Menurutnya, kemitraan Jerman dan Indonesia adalah kemitraan mitra yang kuat untuk memberdayakan jalur pertumbuhan ini lebih lanjut.  Selain pelatihan, kata dia, startup kesehatan mental berbasis Artificial Intelligence (AI) yakni Tenang akan diundang bergabung dalam AsiaBerlin Summit 2023 pada Juni di Berlin guna memperluas jaringan mereka secara global ke Eropa.

Adapun 16 UMKM tersebut, antara lain, Ashtra Dymach dari UKM parenting (Halo Ibu), Intan A. Amsyah UKM bumbu masakan (Black Garlic), Dian Elvira Rosa UKM fesyen (Kemala), Evita Luminto UKM fesyen (Lumikasa), Novita Anggraeni UKM aroma terapi (Habbie), Nidiya Kusmaya UKM lingkungan (Rekalagam), Melisa Apriyani UKM pendidikan (Kuark), Salma Dias Saraswati  UKM teknologi kesehatan mental (Tenang), Roikhanatun Nafi'ah UKM IoT (Crustea), dan lainnya.  

Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO Indonesia, menegaskan, saat ini, pengusaha yang dipimpin perempuan, baik di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah, menyumbang 61 persen dari total PDB nasional. Karenanya, sangat penting mendukung kemajuan pengusaha perempuan serta meningkatkan upaya terus memaksimalkan kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Yudhistira Nugraha, Direktur Jakarta Smart City, mengatakan, sangat penting untuk mengakui kontribusi perempuan terhadap ekonomi dan mendorong mereka terlibat dalam kolaborasi dan ekosistem kewirausahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement