REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Nannie Hadi Tjahjanto mengatakan acara peringatan Hari Kartini bertema "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" bertujuan untuk mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
"Mengusung tema besar 'Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z', untuk mewujudkan Asta Cita menuju 100 tahun Kowani tahun 2028 dan Indonesia Emas tahun 2045," kata Nannie Hadi Tjahjanto dalam acara "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan acara ini juga menandai kekuatan lintas generasi, dari para senior hingga Gen Z yang bersatu dalam semangat berkolaborasi, saling menguatkan, dan saling menginspirasi sesama perempuan.
"Hari ini adalah hari yang penuh cahaya, saat kita bersama hadir dalam semangat Kartini, menegaskan kembali peran strategis perempuan Indonesia sebagai ibu bangsa yang merdeka dalam menyongsong masa depan bangsa yang gemilang," kata Nannie Hadi Tjahjanto.
Kegiatan puncak Hari Kartini 2025 ini diselenggarakan oleh Kowani bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Nannie Hadi Tjahjanto menyampaikan tema "Seribu Profesi Perempuan dan Gen Z" merujuk pada lebih dari 900 rumpun ilmu dan profesi di Indonesia, mulai dari dokter, insinyur, hingga konten kreator.
Angka seribu menurut dia, menjadi simbol bahwa peluang perempuan tak terbatas untuk menjalani setiap profesi, bahkan menciptakan profesi baru.
Nannie menambahkan pihaknya ingin melibatkan Generasi Z secara aktif karena Gen Z merupakan generasi digital, cerdas, kritis, dan adaptif terhadap perubahan global.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, Gen Z mencakup 28 persen populasi Indonesia atau sekitar 75 juta jiwa.
"Merekalah motor penggerak bangsa menuju masa depan. Kowani memandang mereka sebagai penerus estafet Kartini, dan karena itu, kami berkomitmen memberi ruang, pendampingan, dan pelatihan untuk mereka," kata Nannie Hadi Tjahjanto.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Selvi Ananda selaku istri Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi.