Senin 29 May 2023 12:44 WIB

Lebih dari 300 Pelajar SMA Ciptakan Kampanye Literasi Digital 

30 kampanye literasi digital yang direalisasikan mampu menjangkau 240 ribu anak muda.

Siswa SMA/SMK yang menjadi penerima manfaat program ini adalah generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital, namun masih minim keterampilan untuk memanfaatkannya secara aman dan bertanggung jawab.
Foto: a
Siswa SMA/SMK yang menjadi penerima manfaat program ini adalah generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital, namun masih minim keterampilan untuk memanfaatkannya secara aman dan bertanggung jawab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berupaya meningkatkan kecakapan dan partisipasi aktif generasi muda dalam mendukung transformasi dan inklusi digital Indonesia, PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Citibank NA, Indonesia (Citi Indonesia), dan Prestasi Junior Indonesia (PJI), telah menyelesaikan program edukasi KU CERDIG (Kaum mUda CERdas DIGital) bagi 375 siswa SMA/SMK di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Papua. Kegiatan ini telah dimulai sejak Oktober 2022.

Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam menginspirasi para peserta program untuk belajar bertanggung jawab dalam berinteraksi dan bertransaksi secara aman di dunia siber. Di akhir program, mereka didorong untuk membagikan pembelajaran yang diperoleh kepada anak muda lainnya dengan menciptakan ide proyek kampanye yang inovatif dan kreatif. 

"Hasilnya, 30 kampanye literasi digital yang direalisasikan mampu menjangkau lebih dari 240 ribu anak muda di media sosial selama dua bulan," kata  Direktur PT BNP Paribas AM, Maya Kamdani dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (29/5/2023).

Dia mengatakan, program KU CERDIG adalah wujud nyata bagaimana berinvestasi bisa ikut memberikan manfaat bagi masyarakat – dalam hal ini melalui Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi (BNP Paribas IDX30 Filantropi), hasil kolaborasi bersama Citi Indonesia. Melalui reksa dana yang menerapkan konsep Investasi Berdampak (Impact Investing) tersebut, kata dia, sebagian total dana kelolaannya dialokasikan untuk tujuan filantropi. Salah satunya mendukung generasi muda untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan lewat karya-karyanya.

 

“Sejak diluncurkan pada tahun 2018, BNP Paribas IDX30 Filantropi telah mendukung berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat. Reksa dana ini menjadi solusi investasi yang kami hadirkan untuk mewadahi investor dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia," kata Maya. 

"Melihat dampak yang mampu diciptakan dari dana sosial yang terkumpul, kami berharap dapat melibatkan lebih banyak investor dalam solusi investasi berdampak di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan upaya kami memberikan kontribusi positif dan konstruktif kepada masyarakat di mana kami beroperasi.” katanya menambahkan.

Director and Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A Anjungsari mengungkapkan, inisiatif yang dikembangkan bersama PT BNP Paribas AM dan PJI ini, juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi dan kompetensi digital masyarakat, khususnya generasi muda. Pihaknya yakin dengan memiliki pemahaman dan keterampilan teknologi digital yang baik akan meningkatkan produktifitas generasi muda yang nantinya mampu mendorong perkembangan ekonomi digital. 

"Penyediaan produk reksa dana dengan konsep investasi berdampak (impact investing) ini menjadi perluasan komitmen jangka panjang Citi dalam mengakselerasi peningkatan taraf hidup dan peluang ekonomi bagi generasi muda,” kata dia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan hasil survei Indeks Literasi Digital Tahun 2022 pada Februari lalu. Dari empat pilar pengukuran, aspek keamanan digital menunjukkan pertumbuhan yang lambat dan masih memperoleh skor terendah, yaitu 3,12. Hal ini tercermin pada minimnya kesadaran dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal keamanan siber. Hanya 32 persen yang merasa yakin dapat mengidentifikasi hoaks. 

Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner menambahkan, siswa SMA/SMK yang menjadi penerima manfaat program ini adalah generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital, namun masih minim keterampilan untuk memanfaatkannya secara aman dan bertanggung jawab. 

Melalui program ini, kata dia, peserta memperoleh pembelajaran seputar digital yang komprehensif, mulai dari keterampilan dasar menggunakan internet, etika dan keamanan berkomunikasi di dunia maya, bertransaksi menggunakan layanan keuangan daring yang legal, serta perlindungan data pribadi. "Kami meyakini penanaman kesadaran dan pengembangan literasi digital dalam program ini dapat mendukung para peserta untuk siap menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.

Salah satu kampanye literasi digital yang mengusung tema “Berbelanja dan Bertransaksi Daring dengan Aman” karya tim Aksa dari SMAN 3 Semarang berhasil keluar sebagai proyek terbaik dalam kompetisi final program KU CERDIG. Melalui kampanye ini, mereka berupaya mengedukasi generasi muda di Semarang agar dapat menjadi konsumen yang cerdas saat berbelanja dan bertransaksi secara daring.

Konten-konten seputar kiat aman berbelanja daring, cara mengidentifikasi toko daring terpercaya di lokapasar, serta tips mencegah penipuan daring disajikan kreatif dalam bentuk komik, infografis, dan video pendek yang ditayangkan di Instagram dan TikTok. Berkat inovasi dan kreativitas mereka, kampanye siswa SMAN 3 Semarang ini berhasil menjangkau 10.530 generasi muda di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement