REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Heru Budi Hartono masuk dalam daftar calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pemilu 2024 oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui survei yang dilakukan pekan lalu. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh kuat untuk memimpin Jakarta maju.
Heru belum memastikan keinginannya untuk maju di kompetisi Pilkada DKI. Namun, baru-baru ini dia menyebut sudah lama mengabdi di pemerintahan dan yakin bisa memperbaiki Jakarta.
Heru yang saat ini menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) mengaku sudah tiga dekade mengabdi di pemerintahan.
"Saya sudah 30 tahun bekerja di Pemda DKI Jakarta dan saya yakin bisa membantu mensejahterakan (Jakarta)," kata Heru pada momen Lebaran Betawi 1444 Hijriah/2023 M, kemarin.
Heru menyampaikan hal itu di hadapan pejabat Pemprov DKI Jakarta dan mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo. Selain Fauzi Bowo, ada pula Ketua Umum Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 1984 hingga 1987, Eddie Marzuki Nalapraya.
Saat dikonfirmasi, kemakmuran yang dimaksud meliputi pembangunan infrastruktur dan transportasi.
Heru pun bernostalgia mengingat peran Fauzi Bowo saat kemudian menjadi Kepala Biro Kerjasama Daerah dan Hubungan Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta pada 2013 lalu. Ia mengenang momen pertemuan dengan Fauzi Bowo dalam acara perkumpulan organisasi perangkat daerah diakui oleh PBB, United Cities and Local Governments (UCLG).
“Saya ingat Pak (Fauzi Bowo) waktu saya jadi Gubernur, terakhir kali UCLG saya buat semua gubernur yang tergabung dalam UCLG berkumpul dan bapak hadir disana ada kalimat yang selalu saya ingat. Waktu itu saya sebagai kepala seksi, Pak bilang 'Heru, kamu harus bekerja dengan baik, jangan cengeng, dan terus bekerja untuk memajukan organisasi pemerintah DKI Jakarta," kenang Heru.