Senin 15 May 2023 20:18 WIB

Pos Indonesia Bantu UMKM Gelar Pameran ke Madagaskar

Para pelaku usaha mendapatkan pengetahuan luas tentang potensi market di luar negeri.

Aplikasi Pos Aja layanan untuk masyarakat saat akan mengirimkan paket.
Foto: Istimewa
Aplikasi Pos Aja layanan untuk masyarakat saat akan mengirimkan paket.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pos Indonesia sukses mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) go global dengan mengikuti pameran di Madagaskar. Pameran tersebut diharapkan mendorong pelaku usaha memperluas pangsa pasar bisnis ke mancanegara.

Pameran produk UMKM pada 11 Mei 2023 di Madagaskar terlaksana berkat dukungan Kedutaan Besar RI di Madagaskar dan Pos Indonesia, serta kerja sama antara tim konsultan Macs909.Reborn, Apmikimmdo, maupun UMKM. Pemeran diikuti puluhan produk UMKM Indonesia seperti makanan, kerajinan, dan lainnya.

Kesuksesan pameran tersebut disampaikan pada acara sharing motivation kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang digelar secara daring, Senin (15/5/2023).

Sharing motivation menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, diantaranya pembina komunitas ekspor yang juga mantan Dubes RI untuk Argentina Jonny Sinaga, Ketua Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri Indonesia (Apmikimmdo) Yogyakarta Kun Anggoro, CEO Myriad Danny Gauthier, serta Owner Keripik Singkong Canthir Mae Muslimah.

Sebelumnya, juga digelar sesi pemaparan kepada jurnalis dari berbagai media massa nasional. Hadir memberikan pemaparan Kepala Perwakilan RI di Antananarivo Benny Yan Pieter Siahaan, SVP Retail Business PT Pos Indonesia Lily Solanna, dan Ceo Macs909.Reborn Hariadhi.

Sesi sharing motivation diikuti puluhan pelaku UMKM lintas sektor dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mengikuti jalannya acara dengan antusias, mendengarkan pemaparan, motivasi, dan sharing pengalaman dari para pelaku usaha yang telah tembus pasar mancanegara.

Sharing motivation juga menceritakan komitmen semua pihak untuk menyukseskan pameran di Madagaskar. Beban biaya yang awalnya besar, bisa lebih ringan setelah adanya komitmen bersama. Hal ini cukup meringankan pelaku UMKM.

Direktur Bisnis Kurir & Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana yang akrab disapa Ana mengatakan, acara sharing session digelar sebagai bentuk dukungan Pos Indonesia kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Para pelaku usaha, diharapkan mendapatkan pengetahuan yang luas tentang potensi market di luar negeri.

Para pelaku UMKM, juga diharapkan bisa mendapatkan cerita langsung dari para pebisnis yang sudah lebih dulu mampu tembus pasar dunia. Informasi tersebut diharapkan memotivasi UMKM terus mengembangkan usahanya, membidik pangsa pasar internasional.

"Ini adalah bentuk dukungan kami mendorong UMKM go global. Pos Indonesia selalu berupaya agar produk UMKM Tanah Air bisa dimudahkan dalam melakukan pengiriman barang, baik skala regional atau ke negara negara di dunia," kata Ana dalam keteranganya yang diterima Republika.co.id, Senin (15/5/2023).

Saat ini, Pos Indonesia telah terhubung dengan 228 negara dunia. Di Indonesia, Pos Indonesia memiliki 42.758 jaringan PosAja! Drop Point, 12.064 Agen Pos, serta ribuan O-Ranger yang terhubung dengan aplikasi PosAja!.

Ana mengatakan, UMKM memiliki peran besar mendorong ekonomi bangsa. UMKM terbukti mampu bertahan di tengah gempuran gejolak ekonomi hingga moneter. Data terakhir, komposisi UMKM Indonesia masih didominasi pelaku usaha mikro dengan jumlah lebih dari 63,9 juta atau sekitar 99,6 persen dari total UMKM. Kemudian, pelaku usaha kecil sekitar 193 ribu, dan usaha menengah sekitar 44 ribu.

"Mereka masih perlu dukungan untuk memperluas akses pasar baik skala nasional dan internasional, sehingga usaha mereka tumbuh. Jika UMKM tumbuh, maka ekonomi kita juga akan tumbuh, menjadi kekuatan ekonomi dunia," imbuh dia.

Menurut Ana, dukungan kepada UMKM go global akan terus dilakukan Pos Indonesia. Rencananya, pameran produk UMKM akan terus dilakukan ke sejumlah negara lainnya, seperti Oman.

Salah seorang pembicara yang juga owner Keripik Singkong Canthir Mae Muslimah ikut berbagi cerita. Kisah Mae Muslimah cukup menginspirasi, di mana dia salah satu pelaku usaha yang kini terus berkembang. Dia pernah hidup menderita, namun berhasil mengolah bahan makanan yang sangat murah harganya, singkong menjadi keripik yang memiliki kualitas sebanding dengan keripik kentang di supermarket mewah

Tidak hanya berfokus mengembangkan produk berkualitas tinggi, Mae Muslimah menekankan, pentingnya berbagi dalam membangun bisnis. Dia menjadikan kisah perjuangannya membangun Canthir, keripik singkong berorientasi ekspor.

Menurut dia, pameran di dalam atau luar negeri perlu dan harus rutin diadakan untuk membuka kesempatan bagi para pelaku usaha kecil dan baru. Mae Muslimah sendiri mengajukan produknya, Keripik Singkong Canthir sebagai bukti produk yang banyak mendapat tawaran ekspor dari berbagai buyer luar negeri, sehingga selalu berusaha mendorong UMKMnya agar mau mengikuti pameran ekspor di luar negeri, terutama yang difasilitasi negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement