REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar diketahui akan mengunjungi kediaman Wakil Presiden kesembilan RI, Hamzah Haz. Kunjungan tersebut dilakukan pada Kamis (11/5/2023) pukul 10.00 WIB.
"Silaturahim ke kediaman Pak Hamzah Haz. Beliau tokoh Nahdlatul Ulama yang juga pernah pada posisi puncak menjadi posisi Wakil Presiden," ujar Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid saat dihubungi, Selasa (9/5/2023).
Ia menyebut, Muhaimin ingin mendapatkan masukan dan menimba pengalaman Hamzah Haz yang pernah menjadi Wakil Presiden periode 2001 hingga 2004. Pertemuan keduanya diyakininya pasti akan dikait-kaitkan publik terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Ya kalau musim pilpres tentunya apa sih sekarang yang enggak ada hubungannya dengan pilpres. Ayam berkokok pagi-pagi juga itu disebut menyebutin nama orang," ujar Jazilul.
"Jadi semuanya hari ini itu semua bisa dikait-kaitkan. Sepertinya Pak Jokowi tadi, semua, apa pun, siapapun, hari ini dianggap memiliki dimensi pilpres atau pileg. Pernyataan siapapun," sambung Wakil Ketua MPR itu.
Adapun sebelumnya, ia mengatakan bahwa partainya terus berupaya merealisasikan terbentuknya koalisi besar. Khususnya antara PKB, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
Namun, ia mengamini jika koalisi besar akan sulit terealisasi. Karena untuk menyamakan pandangan dari tiga partai politik besar tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang panjang.
"Tidak mudah mencari titik temu bagi partai partai yang ketua umumnya memang memiliki potensi besar untuk masuk di presiden maupun cawapres," ujar Jazilul lewat pesan suara.
Saat ini, PKB bersama Partai Gerindra sudah menjalin kerja sama politik lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Keduanya juga bersepakat untuk menjalin komunikasi dengan partai politik lain guna mendulang kekuatan lebih besar.
"Jadi PKB kira-kira ya apa mendinamisir keadaan supaya dinamika seninya itu memang presisi hasilnya. Apalagi nanti disepakati ada koalisi besar," ujar Jazilul.