REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota Depok mencatat ada 1.715 hewan kurban di Kota Depok, Jawa Barat, yang saat ini telah divaksin virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Vaksinasi PMK itu dilakukan kepada hewan sapi, kambing hingga domba untuk mencegah hewan ternak dari wabah.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) di DKP3 Depok, Dede Zuraida mengatakan, jumlah tersebut merupakan data hingga Senin (8/5/2023). Jumlah tersebut akan terus bertambah terutama sebelum hari raya Idul Adha.
"Itu data per tanggal 8 karena kan kita masih running ya. Jadi kalau misalnya ada peternak yang sapinya atau hewannya belum divaksin, kita minta untuk divaksin jadi running terus datanya," jelas Dede Zuraida, Selasa (9/5/2023).
Menurutnya, DKP3 akan terus memantau agar kasus wabah PMK ini bisa ditekan di Depok. Terutama untuk sekitar 23 ribu lebih hewan kurban yang diprediksi dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pada Idul Adha nanti.
Dia menjelaskan, kasus virus pada hewan ternak tidak hanya PMK, tapi juga virus Lumpy Skin Desease (LSD) sehingga DKP3 nantinya juga akan melakukan vaksinasi LSD untuk hewan kurban di Kota Depok.
"Ada beberapa yang terkena LSD itu lumayan juga (jumlahnya). Kami juga sekarang sedang mempersiapkan selain vaksinasi PMK juga LSD. Kalau saat ini memang masih PMK, tapi nanti juga LSD baru mau running," tuturnya.
Zuraida berharap agar para peternak melaporkan kepada Pemkot jika menemukan kasus PMK atau LSD pada hewan. Hal ini agar wabah yang merugikan peternak dan konsumen tidak menyebar.
"Kalau Pemerintah Kota Depok, kami punya hotline yang bisa dihubungi. Kemudian para peternak kami selalu imbau untuk melakukan vaksinasi. Bagi hewan yang belum divaksinasi, kemudian apabila ada kasus kejadian penyakit diharapkan untuk melaporkan," ujarnya.