Selasa 09 May 2023 07:20 WIB

Jelang KTT ASEAN, BMKG Imbau Waspada Potensi Rob di Pesisir NTT

Rob berpeluang melanda pesisir selatan Flores, Sabu, Raijua, Sumba, Timor, dan Rote.

Logo BMKG. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi banjir pesisir (rob) berpeluang melanda wilayah pesisir di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.
Logo BMKG. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi banjir pesisir (rob) berpeluang melanda wilayah pesisir di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi banjir pesisir (rob) berpeluang melanda wilayah pesisir di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.

"Fenomena rob berpotensi terjadi akibat adanya fenomena fase bulan purnama yang menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan dari pada biasanya," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini rob di wilayah NTT yang berlaku 9-10 Mei.

Agung menyebutkan fenomena rob berpeluang melanda sejumlah wilayah pesisir yaitu pesisir selatan Pulau Flores, pesisir Pulau Sabu, Pulau Raijua, Pulau Sumba, Pulau Timor, dan Pulau Rote.

Potensi rob, kata dia, diketahui berdasarkan pantauan data prediksi pasang surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan, sehingga dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT. Ia mengimbau warga yang tinggal di pesisir pulau-pulau tersebut agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman rob yang dapat mengakibatkan pemukiman warga tergenang air laut.

Selain itu, ia juga mengingatkan terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Agung menyarankan warga untuk mengamankan barang-barang berharga dan selalu siap mengevakuasi diri secara mandiri ke tempat yang lebih aman ketika terjadi rob.

"Upaya antisipasi perlu dipersiapkan secara baik agar ancaman rob tidak menimbulkan kerugian yang signifikan, terutama keselamatan diri warga," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement