REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Objek wisata milik Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai bersiap untuk menyambut musim liburan sekolah yang akan berlangsung pada bulan Juni-Juli, kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Wardoyo.
"Kami berupaya melengkapi apa yang masih kurang seperti sarana-prasarana, wahana, dan sebagainya di objek wisata milik Pemkab Banyumas, baik yang dikelola BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) maupun yang kami kelola," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (8/5/2023).
Menurut dia, persiapan tersebut dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap kunjungan dan pendapatan selama periode libur Lebaran 2023.
Dalam hal ini, jumlah pengunjung pada libur Lebaran 2023 di empat objek wisata yang dikelola Dinporabudpar, yakni Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, Taman Hiburan Rakyat Panglima Besar Soedirman, Museum Wayang Banyumas, dan Taman Husada Kalibacin sebanyak 8.866 orang dengan total pendapatan Rp31.385.500, sedangkan pada Lebaran 2022 sebanyak 6.555 orang dengan total pendapatan Rp24.630.500.
Sementara, jumlah pengunjung pada libur Lebaran 2023 yang di empat objek wisata yang dikelola BLUD Pariwisata, yakni Lokawisata Baturraden, Taman Apung Mas Kemambang, Menara Pandang Teratai, dan Taman Botani sebanyak 92.495 orang dengan total pendapatan Rp1.822.420.000, sedangkan pada Lebaran 2022 sebanyak 133.292 orang dengan total pendapatan Rp2.503.383.000 dan saat itu Taman Botani belum beroperasi.
"Secara keseluruhan, baik objek wisata yang kami kelola maupun dikelola oleh BLUD, jumlah pengunjung pada Lebaran 2022 sebanyak 139.847 orang dengan total pendapatan Rp2.528.013.500, sedangkan pada Lebaran 2023 tercatat 101.361 orang dengan total pendapatan Rp1.853.805.500," katanya.
Dengan demikian, kata dia, pada momentum libur Lebaran 2023 terjadi penurunan jumlah pengunjung sebesar 15,96 persen atau sebanyak 38.486 orang dari Lebaran 2022, serta penurunan pendapatan sebesar 15,39 persen atau sebanyak Rp674.208.000.
Lebih lanjut, Wardoyo mengakui musim liburan sekolah merupakan salah satu momentum untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Banyumas meskipun tidak sebesar saat libur Lebaran.
"Saat liburan sekolah pasti tetap ada yang berwisata, tapi yang liburan 'kan cuma anak-anak sedangkan orang tuanya tidak libur. Selain itu, saat liburan sekolah ada kebutuhan untuk kenaikan sekolah atau pendaftaran sekolah, sehingga yang berwisata tidak sebanyak saat Lebaran atau akhir tahun," jelasnya.
Kendati demikian, dia mengatakan Dinporabudpar Banyumas maupun BLUD Pariwisata tetap berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan pada momentum liburan sekolah.