Senin 08 May 2023 16:10 WIB

Jenguk Korban Kecelakaan Bus Rombangan Tangsel di Guci, Ini Penjelasan Wali Kota 

Jumlah korban meninggal bus di Guci Tegal bertambah satu orang

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Ali Mansur/ Red: Nashih Nashrullah
Satu unit bus dalam posisi terbalik usai jatuh ke dalam jurang di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (7/5/2023). Bus yang berisi sekitar 50 penumpang peziarah asal Tangerang Selatan, Banten tersebut jatuh masuk jurang diduga karena rem tangan bermasalah saat sopir berada di luar bus.
Foto: ANTARA FOTO/Tois
Satu unit bus dalam posisi terbalik usai jatuh ke dalam jurang di kawasan objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (7/5/2023). Bus yang berisi sekitar 50 penumpang peziarah asal Tangerang Selatan, Banten tersebut jatuh masuk jurang diduga karena rem tangan bermasalah saat sopir berada di luar bus.

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menjelaskan kronologi kecelakaan bus pariwisata peziarah dari rombongan warga Serpong Utara, Tangsel saat di Guci, Tegal, Jawa Tengah. 

Bus jatuh terguling saat sedang istirahat dan akibatnya satu orang meninggal dan puluhan orang mengalami luka-luka. Berita terakhir, jumlah korban meninggal dunia bertambah satu orang. 

Baca Juga

Benyamin menjelaskan, seluruh rombongan peserta ziarah ada dua bus dengan jumlah 107 orang yang merupakan warga Serpong Utara dan mereka terbagi dalam dua bus. 

"Satu bus ini diisi 54 orang dan satu bus lainnya 53 orang. Sementara yang mengalami kecelakaan adalah bus pertama yang berisi 54 orang," ujarnya, Senin (8/5/2023).

Kendati demikian, dia melanjutkan, tidak semua penumpang ada dalam bus karena dalam kondisi istirahat, ada juga yang tengah buang air kecil. Sementara itu, dia mendapatkan informasi bahwa yang mengalami luka-luka sebanyak 35 orang dan satu orang meninggal dunia. 

Dari 35 orang luka ini, dia melanjutkan, yang mengalami luka sedang dan luka ringan sebanyak 30 orang. Mereka rata-rata mengalami luka lecet, robek, dan luka akibat benda tumpul, patah tangan, patah kaku karena bus terguling. 

Benyamin melanjutkan, penumpang yang mengalami luka berat rata-rata mengalami cedera kepala karena benturan dan membutuhkan CT scan penanganan medis dari rumah sakit (RS) Dr Soeselo, Tegal.  "Kejadiannya juga sedang dalam penyelidikan Polres Tegal," katanya.

Dia menambahkan, satu mobil jenazah sudah berangkat ke Serpong Utara, Tangsel karena keluarga almarhum meminta untuk dibawa pulang. Kemudian, rencananya 30 orang yang luka ini kalau diperbolehkan pulang maka akan kembali dengan mobil ambulans yang telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan Tangsel. 

"Nanti mereka akan ditangani dan kalau masih membutuhkan perawatan lanjutan itu akan dirawat di RS Pamulang dan RS Serpong Utara," ujarnya.

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI

Dihubungi secara terpisah, Kapolres Tegal, AKBP Muhammad Sajarod Zakun kepada awak media, Senin (8/5/2023), mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus masuk jurang di objek wisata Guci, Kecamatan Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah, bertambah. Saat ini korban meninggal akibat kejadian tersebut menjadi dua orang. Sementara dua orang korban masih menjalani perawatan inap di Rumah Sakit Dokter Susilo di Tegal, Jawa Tengah. 

"Sampai saat ini ada tiga yang masih rawat inap namun, dari tiga tersebut satu diantaranya subuh pagi tadi meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Dokter Susilo," ujar dia. 

Sementara korban lainnya, kata Kapolres Tegal, sudah dibawa ke Tangerang Selatan, Banten. Sebanyak 35 korbannya lain mengalami luka-luka akibat insiden naas tersebut. Adapun dua korban meninggal dunia atas nama Maja bin H Sitem (60 tahun) alamat Kp Pondok Serut rt 05 Rw 03 Kel Paku Jaya Kec. Serpong Utara Kita Tangerang Selatan. Lalu Saribin (50 tahun) Paku Jaya Kec Serpong Utara, Tangerang Selatan.

"Sampai dengan saat ini ada dua korban yang meninggal dunia yang pertama meninggal dunia pada saat perawatan di puskesmas dan yang kedua meninggal dunia pada pagi hari tadi saat mendapatkan perawatan di Dokter Susilo," jelas AKBP Muhammad Sajarod Zakun.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement