REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cuaca panas masih melanda sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, cuaca panas ekstrem ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya tutupan awan yang sudah menipis.
Lebih lanjut, Forecaster BMKG Kota Bandung Yuni Yulianti menjelaskan, meski saat ini cuaca panas di beberapa wilayah di Indonesia cukup menyengat, namun suhu udara di Kota Bandung masih cenderung normal. Suhu udara di Bandung berada di kisaran minimun 19-20 derajat celcius dan maksimum di antara 29-30,6 derajat celcius.
"Untuk di Bandung sebenarnya masih dalam kondisi normal artinya cuaca memang panas tapi masih dalam temperatur maksimum umumnya, artinya masih berkisar di angka 30,2-30,6 derajat, siang hari ini bahkan hanya di 27.6 derajat Celcius saja," ujar Yuni saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (5/5/2023).
Intensitas hujan di Kota Bandung, sambung dia, masih cukup banyak, dibarengi dengan kelembapan udara yang cukup tinggi. Ini berkaitan dengan suhu permukaan air laut di sekitar wilayah Jawa Barat yang masih hangat sehingga pertumbuhan awan hujan masih cukup tinggi, jelasnya.
Dia menjelaskan, untuk cuaca di pagi hari di wilayah bandung cenderung cerah berawan dan berawan. Sedangkan dari siang ke sore hingga menjelang malam ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat dan skalanya lokal. Sementara di malam hingga dini hari pada umumnya berawan dan sesekali hujan.
"Suhu di siang hari memang cukup panas di 30.6 derajat celcius walaupun memang di Bandung masih diselingi juga dengan hujan karena kelembapan udaranya masih cukup tinggi," sambung Yuni.
Merujuk pada musim kemarau yang akan segera tiba, Yuni memastikan bahwa musim kemarau tahun ini masih bersifat normal. Dia juga menegaskan belum ada indikasi terjadinya kemarau ekstrem.
"Untuk awal musim kemarau di Bandung diperkirakan mulai pertengahan Mei, artinya ini sudah di penghujung masa peralihan," kata Yuni.
"Dan perlu diingat bahwa meski musim kemarau tapi potensi turunnya hujan masih ada, walaupun jumlahnya kurang dari 50 milimeter per dasarian (10 hari) atau kurang dari 150 milimeter per tiga dasarian (satu bulan). Masih ada kemungkinan hujan," paparnya.