Selasa 02 May 2023 08:40 WIB

Kadin Jatim Sambut Baik Peningkatan Kepercayaan Publik Terhadap Polri

Tingkat kepercayaan publik kepada Polri mencapai 73,2 persen.

Petugas kepolisian mengatur arus lalulintas saat pemberlakuan satu arah (one way) di Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (25/4/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kepolisian mengatur arus lalulintas saat pemberlakuan satu arah (one way) di Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (25/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyambut baik hasil survei Indikator Politik Indonesia, yang menyebut kepercayaan terhadap Polri meningkat menjadi 73,2 persen pada 2023.

"Dari sisi pengusaha juga merasa bahwa Polri sebagai mitra pengusaha, bisa menjaga kondusivitas dalam dunia usaha. Kami berharap, kondisi tersebut bisa lebih ditingkatkan karena faktor keamanan juga ikut mempengaruhi kenyamanan investasi dan berusaha," kata Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga

Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei yang dilakukan dalam kurun waktu 11 sampai dengan 17 April 2023. Hasilnya, tingkat kepercayaan publik terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali meningkat hingga mencapai 73,2 persen. Artinya, lembaga yang dikomandoi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu meraih kepercayaan publik di atas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Adik mengatakan, dengan meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri, kalangan pelaku usaha di Jawa Timur pun optimistis hal itu akan mampu mendorong sektor keamanan dan kenyamanan dalam berusaha.

Selain itu, menurut dia, masyarakat juga merasa keamanan terjamin, sehinggabisa beraktivitas dengan aman dan nyaman. Dampaknya, roda perekonomian bisa terus bertumbuh.

Adik menyambut positif bahwa di tengah sejumlah kasus yang melanda kepolisian belakangan, namun tingkat kepercayaan terhadap kepolisian masih bagus. Hal ini menunjukkan integritas dan kinerja kepolisian tidak terpengaruh.

"Hal ini sangat bagus karena dengan modal kepercayaan publik kepada kepolisian, masyarakat tentu juga merasa aman, sehingga aktivitas mereka pun ikut bangkit, yang pada ujungnya juga mendorong pertumbuhan perekonomian," ujarnya.

Ketua Kadin Kota Surabaya M. Ali Affandi menambahkan, dengan terus meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian, menunjukkan optimisme masyarakat kepada penegak hukum.

"Dari sisi pelaku usaha juga merasa aman dan nyaman, karena kepolisian bisa menjadi garda terdepan dalam menanggulangi potensi-potensi masalah yang mungkin terjadi," ucapnya.

Andi, sapaan akrabnya mengakui, pertumbuhan positif perekonomian pun karena dukungan pemerintah dalam menciptakan lingkungan bisnis dan politik yang kondusif.

"Kami bersyukur, pemerintah berhasil mengendalikan ketegangan-ketegangan sosial yang dipicu oleh motif-motif politik. Situasi cukup aman, sehingga sektor riil bisa berjalan baik, dan kami sebagai pelaku bisnis bisa mencetak kinerja yang sangat baik," ujarnya.

Menurut dia, hal itu bisa menjadi modal positif, mengingat Indonesia memasuki tahun politik di 2024, yang tentu faktor keamanan sangat penting.

Dia berharap, situasi 2023 yang merupakan tahun politik hingga 2024 tetap kondusif. Apalagi, kepercayaan publik terhadap pemerintah Joko Widodo juga makin kuat.

"Secara politik seharusnya cukup aman. Saya rasa publik melihat bahwa program pemerintah sangat positif dan masyarakat berharap itu bisa dilanjutkan, salah satunya di bidang infrastruktur," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement