Jumat 28 Apr 2023 17:15 WIB

Festival Lopis Raksasa Siap Meriahkan Tradisi Syawalan di Pekalongan

Lopis raksasa seberat 1.830 kg, diameter 250 sentimeter dan tinggi 223 sentimeter.

Kue lopis (ilustrasi). Kegiatan Festival Lopis Raksasa di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap memeriahkan tradisi Syawal1444 Hijriah yang rencananya dilaksanakan 29 April 2023.
Foto: hesty-myworkofart.blogspot.com
Kue lopis (ilustrasi). Kegiatan Festival Lopis Raksasa di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap memeriahkan tradisi Syawal1444 Hijriah yang rencananya dilaksanakan 29 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kegiatan Festival Lopis Raksasa di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap memeriahkan tradisi Syawal1444 Hijriah yang rencananya dilaksanakan 29 April 2023.

Ketua Pelaksana Acara Syawalan dan Pemotongan Lupis Raksasa 2023 Muhammad Zuhdi Assyauqi di Pekalongan, Jumat (28/4/2023), mengatakan pada puncak perayaan tradisi Syawal1444 Hijriah ini telah disiapkan lopis raksasa seberat 1.830 kilogram, berdiameter 250 sentimeter, dan tinggi 223 sentimeter.

"Kami berharap perayaan tradisi Syawalan dengan pemotongan lopis raksasa itu bisa berjalan tertib, lancar, dan aman," katanya.

Menurut dia, proses memasak lopis raksasa ini diawali dengan pencucian beras ketan sebagai bahan dasar lopis yang dimulai sejak H+3 Lebaran.

Kemudian bahan-bahan lopis tersebut dimasukkan ke dandang berukuran besar dan dikukus hingga setengah matang, serta ditumbuk dahulu, dan selanjutnya dimasukkan ke keranjang lopis raksasa yang telah disiapkan.

Muhammad Zuhdi Assyauqi mengatakan proses merebusberas ketan menjadi lopis raksasa ini akan membutuhkan waktu 2 hari 2 malam.

"Setelah matang, lopis akan diangkat dan didinginkan selama 2 hari atau sampai hari H Syawalan. Setelah jadi, nantinya lopis raksasa tersebut akan dipotong oleh Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid untuk dibagikan secara gratis pada masyarakat yang hadir saat perayaan Syawalan," katanya.

Dikatakan, persiapan pembuatan lopis raksasa yang diprakarsai oleh remaja musholla Darun Naim, Kelurahan Krapyak, ini membutuhkan waktu 1,5 bulan.

"Untuk pembuatan lopis ini dari mulai anak kecil, remaja, hingga orang tua, akan terlibat langsung karena lopis ini memiliki filosofi merekatkan persatuan dan kesatuan, serta saling menghormati perbedaan yang ada," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement