REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, akan menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediamannya. Pertemuan tersebut akan membahas dinamika jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Khususnya, dinamika setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Termasuk mematangkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Tentu membahas berbagai dinamika terakhir ya karena pertemuan rutin kita terakhir kan PDIP belum deklarasi, terus apalagi dinamika terakhir pasti akan menjadi salah satu agenda pembahasan," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).
"Akan hadir Gus Muhaimin, pengurus DPP PKB dan Gerindra dengan pengurus DPP Gerindranya. Rencana jam 16.30-an," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan bahwa Prabowo Subianto akan diusung sebagai capres pada Pilpres 2024. Adapun calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya, saat ini yang paling berpeluang adalah Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.
"Sekarang ini yang sudah menyatakan, Pak Prabowo ya Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Sekali lagi saya harus katakan berpeluang, paling peluang jadi calon wakil presidennya Pak Prabowo," ujar Muzani di Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (24/4/2023).
Jelasnya, Partai Gerindra dan PKB telah meneken kerja sama politik pada Agustus 2022. Kerja sama politik itu disebut sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang keputusan terkait Pilpres 2024 berada di tangan Prabowo dan Muhaimin.
"Semuanya akan diputuskan oleh orang yang bernama Prabowo dan Abdul Muhaimin," ujar Muzani.
Pengumuman pasangan capres dan cawapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya disebutnya menunggu momentum yang tepat. Khususnya, setelah Prabowo dan Muhaimin berkomunikasi dengan pimpinan partai politik lain.
"Kita dengar semua stakeholders para pemimpin, tentu saja harus kita dengar baru kita ambil putuskan bersama dengan Pak Muhaimin," ujar Muzani.