Kamis 27 Apr 2023 07:56 WIB

Pengamat: Parpol dan Tokoh akan Berebut Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Ganjar resmi diusung PDIP sebagai calon presiden 2024.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Prananda Prabowo berfoto bersama saat deklarasi Calon Presiden dari PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). PDIP resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres pada Pemilu 2024.
Foto: Agus Suparto
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Prananda Prabowo berfoto bersama saat deklarasi Calon Presiden dari PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). PDIP resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres pada Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai bursa tiket bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo akan menjadi rebutan para tokoh dan pimpinan partai politik (parpol). Ia tidak memungkiri pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pun, seperti PPP, PAN, dan Golkar akan tertarik dengan peluang itu.

"Sejumlah tokoh yang merasa percaya diri bisa mendapatkan tiket cawapres Ganjar dan akan berlomba-lomba untuk dapat dinominasikan dari partai-partai tersebut," ujar Nyarwi yang juga dosen Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (26/4/2023).

Baca Juga

Meski begitu, sambung dia, para tokoh yang bisa dinominasikan ini bukanlah sembarang kandidat dari partai-partai tersebut. Nyarwi juga mengatakan para ketua umum dari partai yang akan bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP) tentu akan mematok sejumlah kriteria.

"Bisa juga bersumber dari variabel-variabel lain, seperti gaya atau model kepemimpinan dan performanya ketika menjadi pemimpin di lembaga-lembaga negara atau pemerintahan," katanya.

Menurut Nyarwi, kriteria ini bisa bersumber dari variabel atau faktor elektoral dengan melihat elektabilitasnya. Ia juga menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD adalah salah satu tokoh yang potensial dan juga berasal dari kalangan yang pertama.

Adapun tokoh-tokoh potensial yang berpeluang di situ mulai dari jajaran menteri yang saat ini membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), pimpinan partai hingga kepala daerah atau mantan kepala daerah. Tidak hanya itu, apabila isu penegakan hukum di masa depan dianggap sebagai isu yang paling krusial di mata elite dan mayoritas pemilih Indonesia, peluang Mahfud MD kian besar.

Di sisi lain, apabila isu tersebut kurang dipandang penting oleh elite parpol dan juga oleh para pemilih, peluang Mahfud untuk mendapatkan tiket bakal cawapres dan dinominasikan oleh partai-partai pendukung Presiden Jokowi akan makin kecil. Namun, dinamika elektoral tentu masih terus berlangsung. Kendati demikian, dia melihat peluang Mahfud MD masih kecil.

Sebab, dukungan dari pimpinan parpol untuk menonimasikan Mahfud sebagai sosok bakal cawapres pendamping Ganjar belum muncul. Lalu, data-data survei dari lembaga-lembaga kredibel juga mengindikasikan dukungan pemilih ke Mahfud sebagai sosok bakal cawapres juga masih sangat rendah.

"Ini masih tahap awal tentu saja kita perlu mencermati perubahan dinamika elektoral preferensi pemilih pada sosok-sosok potensial yang berpeluang dinominasikan oleh partai-partai sebagai pendamping Ganjar setiap saat. Berbagai perubahan dukungan pemilih pada sosok capres maupun cawapres masih akan terus berlangsung dan bisa naik turun," kata Nyarwi.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement