REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Keterisian kamar atau okupansi hotel di Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan pada momen libur Lebaran 1444 H. Bahkan, sejumlah wisatawan ada yang menyewa rumah penduduk lantaran tak kedapatan kamar hotel.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, tingginya tingginya okupasi itu terjadi sejak H+1 Lebaran atau Ahad (23/4/2023). Namun, puncaknya baru terjadi pada H+2 atau Senin (24/4/2023).
"H+1 ada tapi tak terlalu signifikan, sekitar 40-60 persen. Namun sejak H+2 itu di Pantai Pangandaran itu hotel penuh 100 persen, sampai rumah penduduk juga disewa," kata dia kepada Republika, Selasa (25/4/2023).
Meski demikian, kondisi penuhnya kamar hotel itu hanya terjadi di sekitar objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantau Batukaras. Sementara di sejumlah pantai lainnya, masih ada kamar hotel yang kosong.
Agus mencontohkan, di Pantai Karapyak masih banyak kamar hotel yang belum terisi. "Mungkin secara keseluruhan okupansi ada di posisi 90 persen," ujar dia.
Menurut dia, tingginya okupansi hotel di Kabupaten Pangandaran saat ini juga dipengaruhi iklim media sosial yang baik. Artinya, selama ini tak ada informasi hoaks seperti momen libur tahun baru lalu di Kabupaten Pangandaran, yang menyebabkan wisatawan sepi.
Ia memprediksi, tingginya okupansi hotel di Pangandaran masih akan terjadi hingga akhir pekan. Apalagi, pada Senin pekan depan juga merupakan tanggal merah Hari Buruh.
"Jadi perkiraan saya sampai hari Ahad. Apalagi Presiden sudah mengarahkan ASN menyesuaikan waktu balik dengan cuti tambahan," kata dia.