REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang, Jawa Timur termasuk wilayah yang dikenal dengan tingkat toleransinya yang tinggi. Hal ini dapat dilihat bagaimana Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan, Kota Malang menyediakan ruang bagi umat Muslim melaksanakan sholat Ied.
Sebagaimana diketahui, Masjid Jami di Kota Malang selalu ramai dikunjungi masyarakat yang hendak sholat Ied. Saking ramainya, masyarakat pun sampai menempati jalan raya dan alun-alun di sekitar masjid.
Situasi ini mendorong warga Katolik di Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, Kayutangan, Kota Malang turut memberikan bantuannya. Mengingat lokasinya berdekatan dengan Masjid Jami, mereka pun menyediakan halamannya untuk dijadikan tempat shalat Ied. Bahkan, mereka menyediakan kertas koran sebagai alas untuk sholat Ied.
Perwakilan Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan, Romo Paulus Teguh mengatakan, langkah ini sebenarnya bukan pertama kali dilakukan pihaknya. "Sebenarnya sejak lama tetapi kita mulai waktu yang pasti kita harus menyediakan tempat sebisanya itu mulai dua tahun lalu sejak Covid-19," kata dia saat ditemui wartawan di Kota Malang, Sabtu (22/4/2023).
Paulus mengatakan, pihaknya telah mengetahui bahwa umat Muslim acap melaksanakan sholat Ied setiap tahunnya di dekat gereja. Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif menyediakan tempat untuk umat Muslim agar bisa shalat Ied. Menurut dia, tindakan ini menunjukkan nilai toleransi sesungguhnya.
Selain itu, pihaknya melibatkan para suster dan frater muda dalam kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut bertujuan agar mereka terdidik dan dapat bersaudara dengan umat lainnya.
Amel termasuk salah seorang warga Malang yang ikut melaksanakan sholat Ied di halaman Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan. Dia mengaku setiap tahun selalu menempati halaman gereja untuk sholat Ied. "Sangat senang kalau shalat di sini (halaman gereja), mereka selalu hangat menyambut kami. Ini harus dicontoh dan diterapkan di tempat lain," ujar dia.