Kamis 20 Apr 2023 19:13 WIB

Anggota Densus Korban Penyerangan Teroris Asal Uzbekistan di Imigrasi Jakut Meninggal

Jenazah Bripda Dhendri akan dikebumikan di kampung halamannya di Yogyakarta.

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris menuju ke pesawat udara di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 22 tahanan kasus terorisme yang berhasil ditangkap Densus 88 Anti Teror di sejumlah wilayah di Jawa Timur dipindahkan ke Mabes Polri di Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris menuju ke pesawat udara di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 22 tahanan kasus terorisme yang berhasil ditangkap Densus 88 Anti Teror di sejumlah wilayah di Jawa Timur dipindahkan ke Mabes Polri di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kehilangan salah satu anggota terbaiknya, Bripda Dhendri Ahmad Septia. Bripda Dhendri menjadi korban penusukan di Kantor Imigrasi Jakarta Utara oleh tiga pelaku tindak pidana terorisme asal Uzbekistan.

"Telah meninggal dunia Bripda Dhendri Ahmad Septian, anggota Densus 88 Antiteror Polri di Rumah Sakit Keluarga Kelapa Gading," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar, di Jakarta, Kamis (20/4/2023).

Baca Juga

Menurut Aswin, Bripda Dhendri meninggal dunia pada Kamis siang tadi pukul 11.15 WIB. Ia meninggal setelah menjalani perawatan intensif akibat beberapa luka tusukan. Bripda Dhendri ditusuk saat menggagalkan upaya pelarian yang dilakukan tiga warga negara Uzbekistan yang mencoba kabur dari ruang detensi Kantor Imigrasi Jakarta Utara, Senin (10/4/2023).

Tiga dari empat warga negara Uzbekistan tersebut melakukan penyerangan kepada petugas Imigrasi dan anggota Densus yang melakukan penjagaan. Peristiwa penyerangan terjadi petugas sedang bersiap sahur.

Ketiga pelaku menyerang lima petugas menggunakan pisau dapur yang diperoleh dari pantry. Pelaku menjebol platfom ruang detensi untuk melarikan diri karena tidak ingin dideportasi ke negara asalnya.

Satu dari tiga pelaku yang kabur itu telah ditangkap dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Sedangkan satu orang pelaku ditemukan tewas usai menceburkan diri ke Kali Sunter.

Keempat WNA Uzbekistan yang melakukan penyerangan tersebut, yakni Bekhzod Anorbek Ugli Baytoev (BAB), Olimjon Mukhtor Ugli Makhmudov (OMM), Murodjon Ibrokhimjon Ugli Rakhimov (MIR) dan Bakhromjon KabilDjanovich Azizov (BKA). Keempatnya diamankan, Jumat (24/3/2023), karena terlibat penyerangan propanganda radikalisme melalui internet.

Tiga dari empat warga negara Uzbekistan tersebut berupaya melarikan diri dan menyerang petugas Imigrasi dan Densus 88. Sedangkan satu pelaku Bakhromjon Kabil Djanovich Azizov (BKA) tidak ikut dalam peristiwa tersebut. "Saat ini jenazah dalam perjalanan untuk dikebumikan di kampung halamannya di Yogyakarta," ujar Aswin.

Terkait gugurnya Bripda Dhendri setelah menjalani perawatan medis akibat luka tusukan dalam insiden penyerangan oleh warga negara Uzbekistan, apakah akan dinaikkan pangkatnya menjadi Anumerta, Aswin menyebut, pihaknya akan memberikan yang terbaik.

"Kami akan berikan yang terbaik untuk almarhum, untuk mengenang jasa-jasanya," kata Aswin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement