REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sekitar 11.226 pengguna kereta api (KA) telah dilayani di stasiun yang ada di Kabupaten Garut selama masa angkutan Lebaran, yang dimulai pada 14 April hingga 2 Mei 2023. Angka itu didapatkan dari enam hari pertama masa angkutan Lebaran hingga 19 April 2023.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono mengatakan selama enam hari pertama pelaksanaan angkutan Lebaran 2023, stasiun di wilayah Garut telah melayani 3.775 pelanggan KA jarak jauh, yang terdiri dari 1.099 pelanggan yang berangkat (naik) dan 2.676 pelanggan yang datang (turun). Sedangkan untuk pelanggan KA lokal, jumlahnya mencapai 7.451 pelanggan.
"Berdasarkan data sementara, jumlah keberangkatan terbanyak KA Jarak Jauh terjadi pada Ahad (16/4/2023) dengan 250 pelanggan. Sementara Rabu (19/4/2023) menjadi jumlah kedatangan terbanyak dengan 605 pelanggan," kata dia melalui siaran pers kepada Republika, Rabu.
Sementara jumlah pelanggan KA lokal terbanyak yang dilayani pada Ahad lalu. Jumlahnnya mencapai 2.085 pelanggan. Mahendro mengatakan meningkatnya jumlah pelanggan yang akan berangkat menggunakan KA akan membuat frekuensi kendaraan serta lalu lintas dari dan ke stasiun makin padat.
Itu disebut berpotensi menimbulkan kemacetan. Karena itu, Daop 2 Bandung mengimbau pelanggan untuk memperkirakan waktu keberangkatan dari kediaman menuju stasiun, agar tidak tertinggal KA.
"Mendekati hari H, kepadatan jalan raya yang meningkat tentunya harus diantisipasi pelanggan KA dengan mengalokasikan waktu yang cukup ketika akan datang ke stasiun. Jangan sampai terjebak kemacetan dan malah tertinggal KA," ujar dia.
Ia juga meminta pengendara kendaraan bermotor lebih waspada saat melintasi perlintasan sebidang pada saat musim mudik Lebaran. Sebab, banyaknya masyarakat yang mudik pada tahun ini akan membuat kepadatan arus lalu lintas di berbagai ruas jalan, sehingga dibutuhkan kewaspadaan serta kesabaran ketika berkendara.
Mahendro menambahkan, frekuensi perjalanan KA yang bertambah pada masa angkutan Lebaran 2023 juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan pemudik ketika melintasi perlintasan sebidang. Apalagi, berdasarkan data Daop 2 Bandung, terdapat 57 perlintasan di wilayah Garut. Dari total perlintasan sebidang itu, sebanyak 75 persen atau 47 di antaranya merupakan perlintasan yang tidak dijaga.
"Kami imbau pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor untuk selalu berhati-hati ketika melewati perlintasan sebidang. Pastikan untuk berhenti sejenak ketika akan melewati perlintasan, serta pastikan tidak ada kereta yang akan melintas," ujar dia.