REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengingatkan kaum perempuan di Tanah Air, khususnya para ibu rumah tangga, agar tidak lepas tangan terhadap pendidikan anak. Jangan sampai orang tua memiliki karir yang bagus tetapi anak gagal menempuh oendidikan.
"Pendidikan kita tinggi, karir kita bagus, tetapi kita kaum perempuan sering lupa bahwa kita juga punya tanggung jawab utama yaitu keluarga dan terutama pada anak-anak," ujar Tri Rismaharini saat menjadi pembicara dalam Dialog Ramadhan bertajuk 'Peran Kartini Mengupas Permasalahan Bangsa' di Masjid Kampus Mardliyyah UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (16/4/2023).
Risma menekankan hal itu karena banyak orang tua yang sukses meniti karier namun anak-anaknya gagal menempuh pendidikan, bahkan terbelit masalah sosial. Menurut dia, dari sederet kasus sosial terkait anak yang pernah dijumpai, banyak yang sebenarnya bermuara dari minimnya perhatian dan kedekatan orang tua.
"Banyak orang tuanya berhasil tetapi anak-anak gagal di pendidikan, utamanya gagal di masalah sosial, seperti kenakalan remaja dan sebagainya," ujar mantan Wali Kota Surabaya itu.
Berdasarkan pengamatan Risma, saat ini tidak sedikit orang tua yang tidak lagi memperhatikan pendidikan anak setelah menganggap anak mereka tumbuh dewasa. Padahal, sekalipun telah duduk di bangku SMA, menurut dia, sejatinya anak masih membutuhkan bimbingan orang tua.
"Kadang kita lupa bahwa menganggap anak kita sudah dewasa, kemudian kita melepas, padahal mereka masih butuh bimbingan. Misalnya, keluar dari SMP sering kita lepas, saat masih SD mereka baik-baik saja bahkan cenderung jadi anak yang baik, namun kemudian SMP lepas, SMA lepas, ini kasus yang banyak saya temui," kata dia.
Risma menuturkan bahwa orang tua perlu memperhatikan pendidikan anak secara komprehensif dan tidak sekadar memasrahkan pada lembaga pendidikan. Bahkan, di lembaga pendidikan berbasis agama sekalipun, menurut dia, orang tua tetap perlu menjaga kedekatan dengan anak.
"Tidak bisa kita hanya sepintas, anak sudah saya sekolahkan, sudah saya kursuskan, mengaji, ya mohon maaf, saya menemukan beberapa kasus kemarin saya harus menangani di Cirebon sekian anak diperkosa oleh guru mengajinya. Maksud saya, kita harus sangat dekat dengan anak," kata dia.
Oleh karena itu, Risma meminta kaum perempuan di seluruh penjuru Tanah Air bergandengan tangan untuk menyelamatkan masa depan anak-anak dari berbagai ancaman yang mengkhawatirkan. "Setinggi apapun prestasi kita, setinggi apapun jabatan kita, kita adalah tetap kaum perempuan dan istri serta ibu dari anak-anak kita," ucap Risma.