REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa sekolah menengah papan atas (kelas 10 sampai 12) di Jakarta mengikuti kegiatan debat berbahasa Inggris. Dalam Grand Final pada Sabtu lalu (15/4/23) piala lomba debat itu akhirnya digondol oleh Mentari Intercultural School Jakarta setelah mampu mengalahkan Debater dari Labschool Jakarta.
Dalam Debat berbahasa Inggris ini, selain melahirkan Tim Juara Debat yang terdiri dari tiga orang mewakili sekolah, juga lahir The Best Speaker atau The Best Debater dan dalam kesempatan itu masih direbut oleh wakil dari Mentari Intercultural School yaitu Ahmad Moqtav Hidayat dari kelas 10.
Saat dikonfirmasi, Moqtav menyampaikan banyak hal baru diperoleh dari mengikuti program ini. “Saya menyimak betul dampak Artificial Intelligence (AI) terhadap pekerja, begitu juga dampak pajak untuk membangun kesejahteraan dan subsidi dalam ekonomi. Selain itu, dalam kegiatan ini juga terungkap bahwa Social Media Infuencer tidak semua buruk karena faktanya banyak hal-hal positif dibangun seperti kegiatan saling membantu dalam kesulitan seperti bencana alam”, kata Moqtav.
Oleh sebab itu juga menurutnya memang pemerintah perlu lebih serius dalam berinventasi pada bidang AI ini, karena suka atau tidak suka, masa depan manusia akan bergantung pada AI ini.
“Tugas pemerintah menyiapkan masyarakat atau bahkan menjadi promotor dan fasilitator dalam pengembangan AI di tengah masyarakat seperti misalnya AI dalam bidang kesehatan”, pungkas Moqtav
Seperti diketahui, setiap tahun Labschool Jakarta menyelenggarakan Jakarta in Global. Pada tahun 2023 ini, bekerjasama dengan Badan Bahasa Kemendikbud diselenggarakan Debat Berbahsa Inggris dengan tema Working Towards A Better Future dengan peserta sekolah-sekolah menengah atas di Jakarta.