Jumat 14 Apr 2023 15:13 WIB

Ahmad Basarah Ungkap Alasan Megawati Belum Umumkan Capres PDIP

PDIP mengusulkan agar masa kampanye pemilu dipersingkat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah menyampaikan sambutan saat peluncuran buku di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah menyampaikan sambutan saat peluncuran buku di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah mengungkapkan alasan Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan nama yang akan diusung sebagai calon presiden (capres). Salah satunya adalah ketidakinginannya menabuh genderang kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sejak dini.

"Nah PDI Perjuangan menyadari kalau Ibu Mega memutuskan calon presidennya hari ini, maka sejatinya genderang pilpres telah ditabuh mulai saat itu juga," ujar Basarah dalam sebuah diskusi daring, dikutip Jumat (14/4/2023).

Baca Juga

Karena hal tersebutlah, PDIP mengusulkan agar masa kampanye dipersingkat. Di mana pada Pilpres 2019 adalah selama enam bulan tiga minggu. Sedangkan pada Pilpres 2024 menjadi dua bulan tiga minggu.

"Masa kampanye kita perpendek dari enam bulan tiga minggu di masa Pemilu 2019 lalu, KPU bersama DPR dan pemerintah memangkas menjadi dua bulan hanya tinggal dua bulan tiga minggu, yaitu sejak November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024 yang akan datang," ujar Basarah.

"Dengan demikian akhirnya masa kampanye yang harusnya dipersingkat, malah akhirnya panjang (jika PDIP umumkan capresnya). Nah atas dasar kesadaran itulah sampai dengan saat ini, PDI Perjuangan sengaja belum memutuskan calon presiden dan calon wakil presidennya," sambung Wakil Ketua MPR itu.

PDIP sendiri disebutnya menjadi satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres) sendiri. Karena, mereka telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

Namun demikian, PDIP dipastikannya akan menjalin kerja sama politik dengan partai lain. Mengingat sejak pemilu langsung pada 2004, mereka selalu menjalin koalisi untuk menghadapi kontestasi.

Partai berlambang kepala banteng itu juga memiliki kader-kader yang siap maju dalam kontestasi Pilpres 2024. Beberapa nama yang disebutkannya adalah Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

"Maka partai kami sudah siap untuk mempersembahkan kepada rakyat untuk dipilih kader-kader yang siap dipilih dalam kontastasi tersebut. Termasuk di dalam kontestasi pemilu presiden ini, kita punya banyak kader yang saya kira sudah cukup siap dan matang untuk kita kontestasikan, ada Mbak Puan Maharani Ketua DPR, kemudian Mas Ganjar Pranowo, ada Mbak Risma, dan lain-lain," ujar Basarah.

"Kita dapat mengusung sendiri pasangan calonnya, dari hasil survei kita Alhamdulillah jika pemilu dilakukan kita akan mandat rakyat terbesar, dan kemudian kita punya kader juga yang siap dikontestasikan," sambungnya.

 

photo
Elektabilitas Ganjar Pranowo anjlok. - (infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement