REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Menjelang hari kemenangan Idul Fitri 1444 H, kelompok Srikandi Banten mengajak seluruh perempuan milenial di daerah tersebut untuk berkreasi dalam menyajikan hidangan khas Lebaran. Salah satu yang diadakan, yakni kegiatan Milenial Creativity dengan tema membuat kurma cokelat.
Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Komunitas Nnisa Kitchen dengan mentor berpengalaman, Tia Nurhayati yang diselenggarakan di Sky Garden Caffee, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (13/4/2023).
"Mengapa kami memilih membuat kurma cokelat karena ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan Lebaran, biasanya kan Lebaran itu identik dengan hampers. Kemudian, kurma ini kan kadang kurma ini menjadi khas di bulan ramadhan dan hidangan Lebaran,” ujar Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Banten, Ila Kholilannisa, dilansir dari Antara, pada Jumat (14/4/2023).
Ila mengaku, kegiatan tersebut dilakukan atas hasil diskusi dan telah mengakomodir segala kebutuhan perempuan di Pandeglang, Banten. Dia melanjutkan, menu hidangan khas lebaran menjadi kegiatan yang tepat dilakukan di momen ini.
"Tentu kami mengadakan kegiatan tersebut sudah mengakomodir aspirasi dari para perempuan milenial di sini. Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada peserta dan sebetulnya ini bisa dikembangkan menjadi usaha, UMKM. Ini kan menghadapi lebaran, tentu saya yakin kebutuhan akan hidangan tersebut akan tinggi," ujar Ila.
Para peserta, menurut Ila, mengaku senang dan berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Respons dari hampir semua peserta tentu positif dan senang ya dengan adanya kegiatan ini. Rata-rata mereka adalah mahasiswa, jadi diberikan kegiatan seperti ini mereka senang dan terbuka wawasannya, terutama dalam hal ide usaha," jawabnya.
Dia mendorong agar perempuan milenial di Banten terampil dalam berwirausaha. Sehingga, Ila akan membuat kegiatan peningkatan softskill seperti cara pemasaran.
Ila berharap peserta dapat melanjutkan pelatihan tersebut dan mengaplikasikannya di dalam lingkungannya. Sebab, dia menilai banyak potensi yang bisa dikembangkan dari pelatihan tersebut.
"Harapannya agar teman-teman bisa mengaplikasikan kegiatan, yang telah kami buat dalam bentuk usaha nyata ataupun diajarkannya kembali di lingkungan sekitar," kata dia.