Selasa 11 Apr 2023 14:17 WIB

KPK Klaim Ponsel Salah Satu Pimpinan Diretas

Info ponsel diretas muncul setelah pimpinan KPK dilaporkan dugaan kebocoran dokumen.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara KPK Ali Fikri menyampaikan perkembangan sejumlah perkara yang sedang ditangani penyidik, saat memberikan keterangan pers, di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Saat ini KPK melakukan pengembangan penyidikan sejumlah kasus diantaranya kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah Provinsi Papua, kasus OTT pengurusan perizinan di wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta dan kasus korupsi pembangunan gereja di Mimika, Papua.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Juru Bicara KPK Ali Fikri menyampaikan perkembangan sejumlah perkara yang sedang ditangani penyidik, saat memberikan keterangan pers, di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Saat ini KPK melakukan pengembangan penyidikan sejumlah kasus diantaranya kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah Provinsi Papua, kasus OTT pengurusan perizinan di wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta dan kasus korupsi pembangunan gereja di Mimika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, ponsel milik salah satu pimpinan di lembaga antirasuah ini diretas atau hack. Hal ini terjadi sejak kemarin, Senin (10/4/2023).

"Demikian halnya, yang saat ini sedang terjadi, sejak (10/4/2023) pagi ponsel salah satu pimpinan KPK dan pegawai sedang di-hack," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga

Namun, Ali enggan memerinci identitas Pimpinan KPK yang ponselnya diretas. Dia hanya mengatakan, saat ini, tim IT KPK sedang menangani pemulihan akibat peretasan tersebut. "KPK juga sedang mengkoordinasikannya dengan pihak Kemenkominfo," ujar dia.

KPK berpesan agar masyarakat tidak terdistorsi oleh berbagai hoaks, disinformasi, ataupun kepentingan di luar agenda pemberantasan korupsi. Ali juga mengingatkan kepada seluruh pihak supaya berhati-hati jika ada modus-modus yang melanggar hukum dengan mengatasnamakan Pimpinan ataupun Pegawai KPK.

"Hal ini karena, akhir-akhir ini begitu banyak beredar informasi yang mengatasnamakan pimpinan ataupun insan KPK lainnya. Namun, setelah dilakukan cross check ternyata tidak benar," ujar Ali.

"Kami berharap, masyarakat selalu waspada dan hati-hati terhadap berbagai penyebaran hoaks tersebut. Hoaks hanya akan memecah belah persatuan kita," tambah dia menjelaskan.

Diketahui, beberapa hari ini nama Ketua KPK Firli Bahuri menjadi sorotan. Hal ini lantaran ada dugaan kebocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi pembayaran tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian ESDM.

Dugaan kebocoran dokumen penyelidikan itu beredar di media sosial dalam bentuk unggahan foto tangkapan layar percakapan aplikasi WhatsApp. Disebutkan, dokumen itu ditemukan ketika Tim Penindakan KPK menggeledah ruangan salah satu saksi di Kantor Kementerian ESDM.

Padahal, dokumen tersebut bersifat rahasia dan hanya diperuntukkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas penyelidikan kepada Pimpinan KPK. Saksi yang ruangannya digeledah itu menyebutkan bahwa dokumen tersebut diperoleh dari Pimpinan KPK berinisial Mr F.

Tujuan penyampaian dokumen tersebut supaya saksi berhati-hati dan melakukan antisipasi terhadap upaya penindakan yang dilakukan KPK. Padahal di sisi lain, Tim KPK sedang melakukan operasi tertutup untuk mengungkap kasus korupsi di Kementerian ESDM. Namun, baik KPK maupun Kementerian ESDM telah membantah temuan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement