REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa menjadi motor penggerak dari Koalisi Besar. Menurutnya ada dua variabel untuk memimpin gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), jika benar terbentuk.
"Tokoh sentral atau lokomotiv dari koalisi itu adalah Prabowo Subianto karena dia adalah capres paling populer," ujar Qodari kepada wartawan, Sabtu (8/4).
Dikatakan Qodari, ada dua variabel dalam memilih pemimpin dari Koalisi Besar. Diantaranya memiliki elektabilitas serta representasi perolehan kursi di DPR RI saat ini. Qodari mengatakan, dari lima partai politik potensial pembentuk Koalisi Besar, memang Partai Golkar menempati kursi terbanyak di DPR RI.
"Tetapi kalau bicara Pilpres kan kunci ada di siapa calon presidennya. Maka dari semua ketua umum dengan elektabilitas paling tinggi dan berpotensi menang adalah Prabowo Subianto," jelasnya.
Sejak wacana Koalisi Besar muncul, kata Qodari lagi, Prabowo sudah menerima kunjungan tiga partai politik yaitu Partai Perindo, yang ketua umumnya adalah Hary Tanoesoedobjo dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang ketua umumnya adalah Yusril Ihza Mahendra.
"Kan kita saksikan kemarin tokoh-tokoh politik bertemu, menyambangi Pak Prabowo, itulah kenapa dia bisa dan sangat potensial menjadi magnet utama Koalisi Besar," katanya.