REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akhirnya cuma dikenakan sanksi ringan FIFA usai polemik pembatalan sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Hal itu dirasa merupakan salah satu hasil positif upaya yang dilakukan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat bertemu Presiden FIFA di Zurich, Swiss, Rabu (5/4/2023) waktu setempat.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), turut menyampaikan terima kasih kepada Erick Thohir atas lobi yang berhasil itu. Ia berpendapat, kita terhindar sanksi berat FIFA salah satunya merupakan perjuangan ET yang merupakan pula Menteri BUMN.
"Kita berterima kasih kepada Pak Erick, Pak Erick diutus Pak Presiden ngomong sama FIFA," kata Zulhas usai meninjau Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (7/4/2023).
Zulhas yang merupakan Menteri Perdagangan mengaku turut berbahagia Indonesia akhirnya terhindar dari sanksi berat FIFA. Apalagi, selepas FIFA membatalkan status Indonesia yang seharusnya jadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U20. "Jadi, perjuangan Pak Erick kita ucapkan terima kasih," ujar Zulhas.
Sebelumnya, Erick Thohir melalui akun Instagram resminya menyampaikan kalau FIFA akhirnya memutuskan sanksi imbas pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia. Mantan Presiden Inter Milan tersebut menyampaikan rasa syukur lantaran Indonesia hanya mendapatkan sanksi ringan.
Erick menerangkan, dirinya sudah bernegosiasi sekaligus mempresentasikan ke FIFA blueprint transformasi sepak bola Indonesia. Ia menekankan, Indonesia hanya mendapatkan sanksi administratif dan timnas masih bisa berlaga di SEA Games.
"Kita hanya diberi sanksi administratif, sehingga timnas Indonesia masih bisa mencetak prestasi di SEA Games pada akhir bulan ini. Indonesia hanya mendapat kartu kuning, bukan kartu merah, alhamdulillah," ujar Erick.