REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pada libur long weekend, mulai Jumat (7/3/2023), arus lalu lintas di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor belum mengalami peningkatan seperti long weekend biasanya. Kendati demikian, polisi sempat menerapkan sistem ganjil-genap kendaraan bermotor pada pagi hari.
Kepala Bagian Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto, mengatakan, arus lalu lintas di seputar kawasan Puncak cukup tergolong landai.
Pantauan Republika di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor kendaraan yang melaju dari Exit Tol Gadog atau arah Jakarta menuju Bogor terpantau landai. Kepadatan volume kendaraan hanya terjadi di beberapa titik persimpangan seperti Simpang Megamendung, Tanjakan Selarong, dan Pasar Cisarua.
Selain itu, diperkirakan hanya ada puluhan kendaraan yang memasuki kawasan wisata. Sementara sejumlah restoran yang biasanya buka di pagi hari, hingga siang hari terpantau masih tutup.
“Saat ini di simpang Gadog, untuk arus lalu lintas di seputar kawasan puncak memang cukup tergolong landai. Namun kami tetap menyiapkan langkah langkah antisipasi yang kita gunakan untuk antisipasi apabila ada lonjakan arus kendaraan,” kata Ardian di Pos Polisi Gadog, Jumat (7/3/2023).
Antisipasi yang akan dilakukan, kata Ardian, seperti pemeriksaan plat nomor kendaraan ganjil-genap bagi kendaraan yang akan masuk ke kawasan Puncak. Serta contra flow dari Ciawi sampai KM 46 Tol Jagorawi.
“Di tanggal tujuh berarti kendaraan banyak yang berplat ganjil yang bisa masuk ke kawasan Puncak,” sebutnya.
Selain itu, sambung Ardian, jika ada peningkatan kendaraan yang signifikan pada siang hari maka Satuan Lalu Lintas Polres Bogor akan melaksanakan rekayasa one way atau satu arah. Kendati demikian, hingga berita ini dibuat arus lalu lintas masih landai.
Di samping itu, menurut Ardian, pemeriksaan ganjil-genap dilaksanakan secara situasional. Melihat arus lalu lintas kendaraan yang memasuki kawasan Puncak.
“Kita sudah laksanakan dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 08.00 WIB, ternyata peningkatan arusnya tidak terlalu signifikan, kurang lebih banyak sekitar 10 persen dari hari hari biasa pada saat bulan Ramadan,” jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
