REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Penjualan keranjang parsel dari anyaman bambu yang diproduksi sejumlah industri rumah tangga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meningkat signifikan seiring tingginya kebutuhan parsel untuk Lebaran tahun 2023.
Perajin anyaman bambu di Desa Ringinagung, Kecamatan Magetan Suparno mengatakan, pesanan meningkat hingga 30 persen dibandingkan dengan penjualan hari biasa sekitar 4.000 keranjang. "Peningkatan pesanan sudah mulai terasa sejak sebelum bulan Ramadhan. Jika biasanya pesanan datang dari wilayah Magetan dan sekitarnya, saat ini pesanan juga dari kota-kota lain seperti Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Blitar, Bojonegoro, hingga luar Pulau Jawa," ujar Suparno di Magetan, Kamis (6/4/2023).
Guna menyelesaikan pesanan yang naik, Suparno harus menambah pekerja lepas. Yakni dengan melibatkan warga desa sekitar yang dikaryakan menganyam bambu untuk dijadikan keranjang parsel. "Kita dibantu 15 karyawan. Dalam sehari mampu memproduksi hingga 200 keranjang siap jual," kata dia.
Adapun untuk harga, pihaknya mematok bervariasi antara Rp 7.000 hingga Rp 35.000 per keranjang, tergantung dari besar dan model masing-masing keranjang. Karena pesanan meningkat, maka omzet yang diperoleh juga naik. Bisa tembus hingga Rp 50 juta.
Suparno menambahkan kerajinan menganyam bambu tersebut telah ditekuninya sejak 40 tahun lalu dan merupakan usaha turun temurun dari keluarganya.
Pemesanan keranjang parsel tersebut untuk berbagai kebutuhan menyusul tradisi masyarakat yang senang memberikan parsel kepada keluarga ataupun teman saat lebaran. Biasanya keranjang parsel dari anyaman bambu tersebut diisi dengan aneka kue kering, buah, jajanan, bahan pangan sembako, hingga alat keperluan rumah tangga lainnya.
Ia berharap perekonomian kembali pulih setelah sebelumnya lesu akibat pandemi sehingga industri rumah tangga dapat bertahan dan terus berkembang.