Rabu 05 Apr 2023 23:30 WIB

Gerindra Klaim tak akan Sulit Bahas Capres dalam Koalisi Besar

Prabowo terus membuka diri terhadap penjajakan kerja sama politik untuk pemilu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memberikan salam sebelum melakukan pertemuan  di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Pertemuan itu membahas peluang koalisi antara kedua partai menjelang pemilu dan pilpres 2024.
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memberikan salam sebelum melakukan pertemuan di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Pertemuan itu membahas peluang koalisi antara kedua partai menjelang pemilu dan pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani merasa bahwa tak akan ada kesulitan membahas sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) dalam sebuah koalisi besar. Sebab, kerja sama antarpartai politik pasti telah disatukan lewat persamaan visi, misi, dan tujuan yang sama.

"Kami merasa Gerindra juga tidak merasa itu sebagai sesuatu yang sulit. Prinsipnya adalah bagaimana kita bersama-sama bisa melakukan proses pemilu, proses demokrasi itu dengan baik," ujar Muzani di depan kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Baca Juga

"Karena makin besar koalisinya, maka rakyat, masyarakat akan lebih mudah menentukan masa depan pemimpinnya dengan lebih baik," sambungnya.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto terus membuka diri terhadap penjajakan kerja sama politik untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Termasuk dalam hal ini adalah wacana koalisi besar yang terdiri dari banyak partai politik.

Hasil penjajakan yang dilakukan oleh Prabowo, tentunya juga akan disampaikan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan rekannya di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Ia sendiri yakin, pembahasan ihwal koalisi besar bersama PKB tak berlangsung alot.

"Saya kira tidak alot, karena PKB pemikirannya sama bahwa negara yang besar dengan jumlah 275 juta (jiwa), wilayah yang luas, multietnis, dan berbagai macam persoalan bangsa ini harus dihadapi dengan kekuatan yang besar," ujar Muzani.

Kekuatan besar untuk menghadapi berbagai persoalan bangsa tersebut dapat diperoleh dari koalisi besar. Meskipun terkait dengan Partai Gerindra, hal tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu dengan PKB.

"Kekuatan yang besar itu salah satu caranya dengan kekuatan parlemen yang besar, yakni dengan koalisi yang besar. Saya kira dalam hal itu, saya kira PKB sama, kami sudah bicarakan itu dan sama," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Prabowo sendiri menanggapi santai ihwal pendapat yang menyebut bahwa pembahasan capres untuk koalisi besar akan rumit. Menurutnya, pembahasan terkait capres dari wacana koalisi besar bisa saja alot atau bahkan lancar.

"Kalau pengamat memprediksi alot, ya saya kira bisa alot, bisa lancar, ya kan tergantung itikad baik kita semua. Saya kira tidak jadi masalah dan kadang-kadang negosiasi alot pun kalau hasilnya bagus emangnya kenapa," ujar Prabowo di kediamannya, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Prabowo sendiri mengenal baik empat ketua umum partai politik yang hadir dalam silaturahim nasional yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN). Termasuk dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Saya merasa ini kawan semua, kita merah putih semua, iya kan. Kita tidak usah diragukan lagi mereka, benar tidak. Saya sama teman-teman di PDIP juga, saya kira ya ndak seseram yang kalian berharap mungkin," ujar Prabowo.

 

photo
Skenario Empat Poros Koalisi Pilpres 2024 - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement