Selasa 04 Apr 2023 22:26 WIB

Peneliti Dorong Digencarkannya Riset Mengenai Produk Tembakau Alternatif

Hal ini penting agar masyarakat mendapat informasi yang komprehensif dan akurat.

Penjual menata catridge rokok elektrik di kawasan Gandul, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Penjual menata catridge rokok elektrik di kawasan Gandul, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diperlukan peningkatan kajian ilmiah mengenai produk tembakau alternatif yang dilakukan di dalam negeri. Demikian disampaikanPeneliti dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Neily Zakiyah, Selasa (4/4/2023), seperti dilansir dari Antara

Ia mengatakan, penyebarluasan informasi tentang profil risiko dan manfaat dari produk tembakau alternatif sebaiknya berbasis fakta dan memiliki hasil kajian ilmiah. Hal ini penting agar masyarakat mendapat informasi yang komprehensif dan akurat. 

Baca Juga

"Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai produk tersebut yang berdasarkan bukti ilmiah sehingga dapat mencegah terjadinya misinformasi," kata Neily.

Ia menambahkan, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin, berbeda dengan rokok dari aspek karakteristik, keamanan, dan profil risikonya. Oleh karena itu, kajian ilmiah harus dilakukan secara detail agar tidak ada generalisasi antara produk tembakau alternatif dengan rokok.   

"Karakteristik, keamanan, dan profil risiko dari produk tembakau alternatif itu sangat bervariasi, sehingga kajian ilmiah harus dilakukan," kata dia.   

Agar kajian ilmiah produk tembakau alternatif di dalam negeri dapat segera diimplementasikan, Neily menekankan pentingnya kerja sama seluruh pemangku kepentingan, seperti pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan masyarakat.

Kolaborasi multidisiplin dengan konsep pentahelix yang melibatkan semua sektor, termasuk media massa dan komunitas, juga perlu diupayakan.

"Kajian ilmiah yang komprehensif dapat memberikan informasi dan bukti mengenai profil risiko dan juga potensi produk tembakau alternatif. Penelitian-penelitian yang dilakukan juga diharapkan dapat mencegah individu yang bukan merupakan perokok, agar tidak mencoba produk tembakau alternatif," kata Neily.   Sebelumnya, Fakultas Kedokteran Gigi Unpad sudah melakukan riset terhadap produk tembakau alternatif dengan judul "Respon Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitas Experimental)".  

Penelitian klinis tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana produk tembakau alternatif memberikan dampak bagi pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi pada pengguna rokok elektrik dibandingkan perokok. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pengguna rokok elektrik yang telah berhenti dari merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi. 

Hal tersebut dibuktikan dengan tingkat peradangan dan pendarahan gusi yang sama seperti yang dialami oleh non-perokok. Artinya, kondisi pertahanan gusi pengguna rokok elektrik telah kembali normal.   

Kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ni Luh Putu Indi Dharmayanti mengatakan, berdasarkan riset, produk tembakau alternatif memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.   

"Penelitian mengenai produk tembakau alternatif hasilnya masih beragam. Secara umum memang kandungan bahan berbahaya dari produk tembakau alternatif lebih rendah dibanding rokok," kata dia. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement