REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai Kampus Digital Kreatif sukses melakukan penjajakan kerja sama dengan Universitas Tarumanegara (Untar). Digelar secara daring melalui zoom, kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (28/3/2023).
Hadir dalam pertemuan ini, Rektor Universitas BSI Dr Ir Mochamad Wahyudi, Diah Puspitasari selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dahlia Sarkawi selaku kepala bagian pengembangan dosen (Bangdos), Staf Warek 1 Bidang Akademik Erma Delima Sikumbang, Humas Universitas BSI Wina Widiati dan Mentari Ghaisani Putri.
Sementara itu, perwakilan dari Untar dihadiri oleh Rektor Untar, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, Kepala Kantor Pusat Sumber Belajar/Koordinator Pekerti Dr. dr. Arlends Chris, dan Kepala Kantor Humas Dra. Paula Tjatoerwidya Anggarina.
Mochamad Wahyudi menjelaskan terkait tujuan diadakannya penjajakan kerja sama ini yaitu untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instuksional (Pekerti) bagi dosen-dosen di Universitas BSI.
“Sebelumnya kami sudah pernah bekerjasama dengan perguruan tinggi lain untuk pembukaan kelas Pekerti bagi dosen-dosen di Universitas BSI yaitu dengan Universitas Negeri Jakarta, kebetulan waktu itu ada dua batch, satu angkatan ada 40 orang dan kami kirim 2 gelombang jadi kami kirim 80 orang pada tahun 2022 lalu,” ujar Wahyudi dalam keterangan rilis, Ahad (2/4/2023).
Ia menambahkan, sekarang Universitas BSI membuka kembali program Pekerti bekerja sama dengan Untar. Universitas BSI hanya mengikuti jadwal dari Untar seperti apa untuk Pekerti dan mekanismenya seperti apa, sehingga Universitas BSI tinggal menyiapkan personalnya dan dosen-dosen yang akan mengikuti kegiatan Pekerti yang ada di Untar.
Sementara itu, Agustinus Purna Irawan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dalam pelatihan pekerti ini. Menurutnya, untuk Pekerti yang sudah dijalankan selama ini oleh Untar dan Universitas BSI bisa di mergekan.
“Tentu kami mengucapkan terima kasih juga karena Universitas BSI telah menghubungi Untar untuk bisa berkolaborasi dalam pembekalan masalah pekerti ini, kami memang mengikuti kurikulum sebagian besar adalah dari UNJ yang sudah diberikan kepada kami tapi kami sesuaikan kembali dengan kebutuhan yang sekarang jadi ada kebutuhan-kebutuhan yang kami pandang perlu di insight di dalam materi-materi yang disampaikan oleh UNJ,” ungkapnya.
Ia turut menjelaskan proses pembelajaran Pekerti yang telah diterapkan di Untar. Dari pekerti yang sebelumnya yang sudah berjalan atas penugasan kepala LLDikti, telah dilaksanakan secara daring untuk pembelajarannya, sedangkan untuk praktek dilakukan secara luring di kampus dalam bentuk seminar.
“Pola seperti itu bisa kita ikuti untuk menyelenggarakan pelatihan pekerti dengan Universitas BSI nanti, secara luring pun akan kita siapkan namun jika daring full kita tidak bisa karena kita perlu bertemu dengan teman-teman dosen supaya nanti didalam proses pertemuan di sesi terakhir itu kita bisa berinteraksi yang lebih mendalam dan dengan semua narasumber juga bisa bertemu. Bisa berinteraksi secara langsung juga nanti kalau diperlukan pimpinan dari Universitas BSI juga bisa hadir pada saat itu, kita bisa sama-sama melihat bagaimana perkembangan teman-teman setelah mengikuti kegiatan pekerti secara offline di kampus,” katanya.