Sabtu 01 Apr 2023 11:42 WIB

Ketua Umum KSPSI Senada Jokowi: Berwisatalah di Nusantara!

Setiap tahun 11 juta orang Indonesia wisata ke luar negeri habiskan dana 150 Triliun.

Rep: rilis kspsi/ Red: Muhammad Subarkah
Wisatawan berfoto di Geosite Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Foto: ANTARA/Olha Mulalinda
Wisatawan berfoto di Geosite Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh serikat pekerja nasional Moh. Jumhur Hidayat, yang memimpin Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) punya pandangan senada dengan Presiden Jokowi soal wisata nasional.

Menurut Jumhur menanamkan cinta Indonesia atau cinta keberagaman akan lebih mudah terjadi bila kita mengenal dari dekat tentang Indonesia. Karena itu bagi generasi muda apalagi yang berdaya beli tinggi haruslah mendahulukan berwisata di Nusantara ini. 

"Nggak keren banget kalau ada orang ngaku cinta Indonesia dan teriak NKRI harga mati tapi kalau punya duit wisatanya ke luar ngeri. Padahal betapa banyaknya objek wisata dari Sabang hingga Marauke, dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote yang bisa dikunjungi oleh orang Indonesia.”, tegas Jumhur Hidayat saat menghadiri acara peringatan ulang tahun pertama Federasi Serikat Parekraf KSPSI di Hotel Grand Kemang Jakarta, Jumat (31/3).

Kesadaran ber-Indonesia lanjut Jumhur yang juga Ketua Umum KSPSI itu harus dimulai dengan mengenal Indonesia dari dekat. Untuk mereka yang beruntung memiliki kelebihan dana sebaiknya memanfaatkan peluang ini, daripada menghabiskannya untuk berwisata keluar negeri yang lambat laun juga bisa menggerus kecintaan terhadap Indonesia.

Senada dengan  Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara di Lido Bogor, nampaknya Jumhur juga merasa  sangat prihatin karena sekitar 11 juta orang Indonesia berwisata ke luar negeri dan menghabiskan sekitar Rp 150  Triliun tiap tahunnya. Ini sungguh jumlah dana yang sangat besar dan bila sebagian saja bisa direm dan dialihkan ke wisata nusantara maka akan sangat menggairahkan perekonomian nasional.

“Kita di Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus mengkampanyekan tagline Indonesian Tourists for Indonesian Tourism First karena bila wisata lokal berkembang maka juga akan menggairahkan pekerja pariwisata termasuk gairah untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pekerjanya”, pungkas Jumhur.

Pada acara peringatan setahun FSP Parekraf KSPSI  yang bermotokan “Profesional, Melayani dan Sejahtera” juga diungkapkan bahwa saat ini telah terdapat 18 Pengurus FSP Parekrafl Daerah Propinsi  terutama di daerah yang memiliki objek wisata. 

Peringatan yang dilakukan secara hybrid melalui online dan juga pertemuan fisik itu dihadiri oleh para pengurus FSP Parekraf di antaranya, Raslina Rasyidin dan sesepuh aktivis Serikat Pekerja Pariwisata Theo R Tulung, Oris Lanamana dan Djoko Susilo, tokoh aktivis pekerja dari Bali Putu Gunanta dan Ayu Budiasih serta dari NTB Yustinus Habur. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement