Kamis 30 Mar 2023 21:21 WIB

Pemkot Tangerang Perketat Pengawasan Keamanan Pangan Selama Ramadhan

Keamanan pangan juga terus diawasi hingga menjelang Idul Fitri.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Pedagang menata jajanan tradisional surabi di Pasar Takjil Ramadhan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang menata jajanan tradisional surabi di Pasar Takjil Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Kesehatan (Dinkes), FKTS, Disperindagkop UKM bersama Polres Metro Tangerang Kota, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banten, dan Balai Karantina Ikan sepanjang Ramadhan 2023 memperketat pengawasan keamanan pangan secara terpadu di Kota Tangerang, Banten. Pengawasan dilakukan karena melindungi masyarakat saat membeli kebutuhan pangan yang aman dan bergizi selama Ramadan dan Idul Fitri nantinya.

"Sejauh ini tim gabungan telah melakukan pengawasan keamanan pangan terpadu di empat pasar besar di Kota Tangerang. Yakni, Pasar Anyar, Pasar Saraswati, Pasar Plaza Baru dan Pasar Malabar. Hasilnya, tingkat pengawasan dan pembinaan keamanan pangan daerah Kota Tangerang mencapai 96,69 persen," ujar Kepala DKP Kota Tangerang Muhdorun, Kamis (30/3/2023). 

Baca Juga

Ia menambahkan, data ini merupakan rekapitulasi laporan pengawasan keamanan pangan terpadu di empat pasar tersebut. Secara rinci, dari pengawasan atau pengujian sampel yang dilakukan, tingkat pengawasan dan pembinaan keamanan pangan di Pasar Anyar ialah 96,79 persen, Pasar Saraswati 96,05 persen, Pasar Plaza Baru 96,79 persen dan Pasar Malabar dengan 98,15 persen. 

Ia menjelaskan, petugas gabungan dalam pengawasan keamanan pangan terpadu melakukan uji sampel dari lima kategori yaitu peternakan, perikanan, pertanian, pangan olahan dan label atau kemasan. Sedangkan parameter ujinya ialah formalin, residu pestisida, chlorin, boraks, rhodamin B, methanyl yellow, dan kadaluarsa. 

Ini menjadi langkah pasti Pemkot Tangerang bersama petugas gabungan untuk menyediakan pangan yang sehat, berkualitas dan bernutrisi. Pihaknya mewanti-wanti jangan sampai pangan yang masyarakat konsumsi malah menimbulkan penyakit. 

"Selain itu jangan sampai adanya ancaman hal-hal lain yang dikaitkan dengan toxic atau keracunan, maupun bahaya serta penyakit lain dikaitkan dengan fungsi pangan yang mengandung bahan berbahaya,” ujarnya.

Sebagai informasi, pengawasan pangan sepanjang Ramadan memang menjadi salah satu fokus utama Pemkot Tangerang. Saat ini, melalui Dinas Kesehatan seminggu kedepan juga tengah melakukan pengawasan kandungan pada takjil. Selain itu, DKP juga fokus melakukan pengecekan atau pengawasan pada kualitas kemasan dan kadaluarsa, seiring meningkatnya pengiriman hampers jelang Idul Fitri.

“Ini semua harus diiringi dengan kewaspadaan masyarakat sebagai konsumen. Tidak mudah tertarik dengan makanan yang memiliki warna mencolok, harga yang miring atau tidak teliti dalam berbelanja produk kemasan,” katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement