Sabtu 25 Mar 2023 14:31 WIB

Dua Pemuda Tenggelam di Pantai Pangandaran Ditemukan Meninggal

Sebelumnya, korban bersama sejumlah temannya benerang di Pantai Pangandaran.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (25/3/2023). Dua Pemuda Tenggelam di Pantai Pangandaran Ditemukan Meninggal
Foto: Dok Kantor SAR Bandung
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (25/3/2023). Dua Pemuda Tenggelam di Pantai Pangandaran Ditemukan Meninggal

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Tim SAR gabungan menemukan dua pemuda atas nama Iwan (28 tahun) dan Rafael (17) di Pantai Pangandaran, Sabtu (25/3/2023). Dua pemuda itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian selama tiga hari.

Kepala Unit Siaga SAR Pangandaran, Edwin, mengatakan penemuan itu bermula ketika ada nelayan yang melaporkan terkait adanya jenazah yang mengambang pada Sabtu sekitar pukul 08.12 WIB. Setelah diperiksa, jenazah itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemuda atas nama Rafael. 

Baca Juga

"Tim SAR gabungan langsung melaksanakan pengecekan dan dikonfirmasi jenazah yang ditemukan merupakan Rafael, korban terseret arus di Pantai Barat Pangandaran," kata Edwin, Sabtu siang. 

Menurut dia, jenazah Rafael ditemukan dengan jarak sekitar delapan kilometer dari tempat terakhir dilaporkan hilang (last known position/LKP). Setelah dievakuasi, jenazah selanjutnya dibawa ke RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran pada pukul 09.30 WIB.

 

Edwin menambahkan, jenazah atas nama Iwan juga telah dikonfirmasi oleh Tim Inafis Polres Pangandaran. Sebelumnya, jenazah Iwan ditemukan oleh seorang pemancing setempat pada Jumat (24/3/2023) sekitar pukul 21.10 WIB.

Usai ditemukan dua pemuda itu, tim SAR gabungan menghentikan operasi SAR di Pantai Pangandaran. Unsur SAR yang terlibat kemudian dikembalikan ke satuan masing-masing. 

Sebelumnya, Iwan dan Rafael dilaporkan tenggelam pada Kamis (23/3/2023). Ketika itu, korban bersama sejumlah temannya benerang di Pantai Pangandaran, tepatnya di Pos 5 Pantai Barat Pangandaran. 

Namun, ketika teman-temannya sudah naik ke darat, kedua korban berteriak-teriak minta tolong. Saat dilihat, korban sudah terseret arus dan hilang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement