Selasa 21 Mar 2023 17:48 WIB

Posisi Cawapres Dinilai Menentukan di Pilpres 2024 karena Elektabilitas Capres Beda Tipis

Nawa Erick Thohir menempati cawapres dengan elektabilitas tertinggi 22,9 persen.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Pengamat Politik Muhammad Qodari memberikan paparan ketika menjadi narasumber dalam sebuah diskusi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022). Diskusi tersebut mengangkat tema Penundaan Pemilu dalam Koridor Konstitusi.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Pengamat Politik Muhammad Qodari memberikan paparan ketika menjadi narasumber dalam sebuah diskusi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022). Diskusi tersebut mengangkat tema Penundaan Pemilu dalam Koridor Konstitusi.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan calon wakil presiden (cawapres) menjadi salah satu variabel penentu kemenangan dalam Pilpres 2024. Hal ini karena elektabilitas calon presiden yang sering muncul hanya memiliki perbedaan yang tipis antara Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

"Berbeda dengan pilpres sebelumnya, pada 2024 posisi cawapres akan sangat menentukan mengingat elektabilitas capresnya beda beda tipis," kata Qodari saat paparan survei bertajuk "Pemilu 2024: Konstelasi Variabel Penentu dan Pemenangnya” di Hotel Harris FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga

Qodari mengatakan, ada empat variabel yang perlu dipilih untuk sosok cawapres yakni elektabilitas, dukungan partai politik, logistik dan sumber daya, serta kecocokan pribadi. Menurutnya, calon ideal tentunya harus memenuhi empat syarat tersebut.

Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer kata Qodari, nama cawapres paling tinggi ditempati Erick Thohir dengan persentase 22,9 persen disusul Khofifah Indar Parawansa 15,8 persen, Muhaimin Iskandar 6,7 persen.

\"Nama Erick muncul sebagai tetinggi sejumlah alasan, namun salah satu yg bisa dilihat dari hasil survei adalah penilaian sebagai salah satu menteri kinerja terbaik, urutan menteri terbaik masih pak prabowo tetapi Erick nomor dua dan nomor 3 Sandi Uno, Risma dan Srimul,\" kata Qodari.

Qodari melanjutan, melihat konstelasi saat ini, dari tiga capres yang mengemuka, ada beberapa peluang cawapres yang dipasangkan. Diantaranya, poros Gerindra-PKB membuka peluang pasangan Prabowo-Muhaimin, tetapi juga ada wacana mengusung Prabowo-Khofifah.

Sementara untuk Anies Baswedan yang didukung PKS, Demokrat dan Nasdem masih ada masalah tentang penentuan cawapres mengingat PKS dan Demokrat berharap cawapres dari partainya.

\"Demokrat pengen AHY, PKS Aher. Nah kalau udah begini biasanya yang jadi itu calon di luar dua-duanya tetapi jalan tengah, saya mikir-mikir siapa nama yang bisa diterima oleh PKS dan Demokrat, lah ketemunya nama Chairul Tanjung,\" ujarnya.

Sedangkan untuk, calon dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan sejumlah survei yakni Ganjar Pranowo, kerap dipasangkan dengan Erick Thohir. Namun, kata Qodari, tidak memungkinkan juga bisa dipasangkan dengan Puan Maharani.

\"Ganjar-Erick paling sering dipasangkan. keliatan kan kemana-mana kan walaupun juga Puan Maharani bisa dipasangan sebagai bentuk akomodasi politik. apakah nggak mungkin? mungkin, pengalaman 2019 soal wakil ini bola bisa muntah kemana-mana contohnya Pak Ma\'ruf Amin bisa di detik detik akhir,\" ujarnya.

Survei Indo Barometer \"Pemilu 2024: Konstelasi Variabel Penentu dan Pemenangnya” dilakukan pada 12-24 Februari 2023 dengan metode wawancara tatap muka. Survei dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan survei 1.190 respondem dengan margin of erros sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement