REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali Wayan Jarta mengungkapkan sejumlah komoditas yang diwaspadai mengalami fluktuasi dalam rangka Hari Suci Nyepi Caka 1945. Puncak Nyepi jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.
"Semua kita waspadai, tapi umumnya waktu hari raya (Nyepi) yang sering terjadi fluktuasi kan minyak goreng, daging ayam, dan telur, tetapi sementara ini kita pantau masih normal saja," kata dia di Denpasar, Selasa (21/3/2023).
Berdasarkan data pantauan Disperindag Bali pada Senin (20/3/2023), di antara ketiga komoditas yang diwaspadai saat Nyepi, hanya daging ayam yang mengalami kenaikan harga. Untuk daging ayam broiler dari Rp 34 ribu kini menjadi Rp 34,5 ribu atau naik 1 persen, sementara ayam kampung tetap di angka Rp 66,6 ribu. Kemudian minyak goreng kemasan Rp 18 ribu dan telur ayam kampung Rp 42 ribu per krat atau 21 butir.
Sementara itu, meski di luar perkiraan komoditas yang disebutkan, beberapa produk telah mengalami kenaikan, yaitu Indomie kari ayam dari Rp 3.000 per bungkus, menjadi Rp 3.167 per bungkus, dan cabai rawit merah dari Rp 75,8 ribu menjadi Rp 78,3 ribu berdasar data terakhir Disperindag Bali.
"Kalau kita lihat dari data laporan ketersediaan stok barang pokok kita jelang Hari Raya Nyepi cukup tersedia, harga pun kita lihat masih stabil, seperti cabai tidak ada fluktuasi yang signifikan," ujar Jarta.
Selanjutnya, Disperindag Bali mengaku akan tetap mengantisipasi seluruh produk, terutama di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng untuk menekan inflasi setelah hari raya.
Terkait kenaikan harga di sejumlah produk adalah hal yang umum terjadi sebagai reaksi pasar, di mana kondisi tersebut tak akan bertahan lama. "Ketika permintaan melonjak ada kecenderungan menaikkan harga walaupun ketersediaan cukup. Biasanya ada saja psikologis pasar membuat tren beberapa saat saja. Misal saat pagi harinya, saya tidak melihat ada lonjakan yang signifikan terhadap itu, oleh karena itu, jadi untuk hari raya biasanya Nyepi ada beberapa harga tren naik tapi setelah itu turun lagi," ucap Jarta.