Ahad 19 Mar 2023 16:21 WIB

Megawati: Kasihanin Dong Pak Jokowi Badannya Makin Kurus Mikir Negara

Peringatan Sembilan Tahun UU Desa, Apdesi minta anggaran Dana Desa dinaikkan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas hadir di acara peringatan sembilan tahun UU Desa di Parkir Timur Senayan GBK, Jakarta, Ahad (19/3/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas hadir di acara peringatan sembilan tahun UU Desa di Parkir Timur Senayan GBK, Jakarta, Ahad (19/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Dr HC Megawati Soekarnoputri menyebut rumitnya mengurus negara. Dia menyinggung, hal yang sama dirasakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga badannya menjadi kurus karena memikirkan negara.

"Boleh idola itu namanya persoalannya coba kasianin dong badannya kan makin kering, makin kurus loh, karena ini pusing loh, ngurusin negoro, negoro ini susah loh diurus," kata Megawati dalam sambutannya saat menghadiri Peringatan Sembilan Tahun UU Desa di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (19/3/2023).

Baca Juga

Karena itu, Presiden ke-5 RI tersebut meminta agar Asosiasi Pemerintahan Desa se-Indonesia (Apdesi) memikirkan kembali tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah, salah satunya agar alokasi anggaran Dana Desa dinaikkan menjadi 10 persen dari APBN. Adapun pemerintah menggelontorkan Dana Desa pada 2021 sebesar Rp 72 triliun, atau sekitar 2,3 persen dari total APBN.

"Kalian itu boleh meminta, karena ini negara bangsa ini milik kalian, tetapi juga harus mikir. Seberapa jauh sih negara kita ini yang namanya dari sisi keuangannya?" kata Megawati.

 

Sebelumnya, Ketua Apdesi Surta Wijaya meminta pemerintah menaikkan alokasi Dana Desa menjadi 10 persen di APBN. Surta menjelaskan, pihaknya mengusulkan penambahan anggaran Dana Desa menjadi 10 persen bertujuan untuk mempercepat berbagai jenis pembangunan di desa.

Mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sumber daya manusia, penanganan stunting dan gizi buruk, hingga pengentasan rumah kumuh. Saat ini, kata Surta, setiap desa menerima Dana Desa sekitar Rp 1 miliar per tahun. "(Jumlahnya) sudah cukup bagus, tapi ke depan harapan saya harus lebih baik," ujarnya.

Acara peringatan Sembilan Tahun Undang-Undang Desa bertajuk 'Membangun Indonesia dari Desa' ini digelar oleh Apdesi, DPN Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), dan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas). Mereka memperingati UU Desa yang disahkan menjadi undang-undang pada 15 Januari 2014.

Mereka menyuarakan tiga isu dalam acara itu, yakni 10 persen APBN dialokasikan untuk Dana Desa, menolak penundaan pemilihan kepala desa (pilkades) 2023, dan menetapkan 15 Januari sebagai Hari Desa Nasional. Apdesi dalam pertemuan terakhir, pernah menyuarakan agar masa jabatan Presiden Jokowi bisa tiga periode.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement