REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Dian salah seorang pelaku usaha warung makan mengungkapkan bahwa dirinya diutangi oleh mandor proyek penggarapan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hingga ratusan juta. Dian mengungkapkan ada tiga mandor yang hutang kepada dirinya. Ketiganya berinisial, N, G dan berasal dari Demak sedangkan G asal Purwodadi.
"Untuk yang N hutangnya sekitar Rp 65 juta, G sekitar Rp 55 juta dan G satunya Rp 35 jutaan. Kenapa utangnya bisa puluhan juta? Ya kalau makan saja enggak mungkin, soalnya kan juga sama rokok, itu yang bikin banyak," kata Dian ketika ditemui, Sabtu (18/3/2023).
Dalam perjanjian tertulis yang Dian tunjukkan dan ditandatangani di atas materai, ada salah seorang mandor yang menjanjikan bahwa sebenarnya pembayaran makan akan dilakukan setiap dua pekan. "Ya perjanjian di awal-awal 2 minggu sekali pasti terbayarkan. Makan tersebut untuk para pekerja proyek," ujarnya.
Awalnya utang tersebut, menurut Dina, sudah sejak proyek pembangunan masjid pemberian UEA untuk presiden Joko Widodo tersebut yakni pada 2021 lalu. Bahkan ada yang sempat kabur tidak membayar utang.
"(Awal utang) awal babat alas pengerjaan (Masjid Zayed) sampai kemarin mental 2022, mental dalam artian setelah bayaran ada yang kabur nggak dibayar karena tadi harus mencari kekurangan di mana-mana," terangnya.
Sampai sekarang, Dian mengaku belum ada niat membawa masalah ini ke jalur hukum. Ia masih berusaha untuk menagih uangnya secara kekeluargaan dengan mendatangi rumah para mandor.
"Kemarin sempat door to door mengunjungi mandor bersama pak RT karena ada hitam di atas putih. Jadi saya datangi rumah minta gimana kepastian karena kabur, jadi memang memilih kekeluargaan dulu," ujarnya.
Di sisi lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah mengetahui nama mandor yang berhutang di warung sampai ratusan juta tersebut. "Wis di telepon Mandore, mandor e sing salah. Dari Waskita sudah menyelesaikan tugasnya, ini salahe mandore," kata Gibran di Bali Kota Solo, Sabtu (18/3/2023).
Bahkan, Gibran mengaku sudah mengantongi nama dan alamat para mandor yang utang hingga ratusan juta. "Saya sudah tahu orangnya nanti tinggal ditagih wae. Dirampungke koyo cah lanang, ngebon kok ngasi ratusan juta, ya segera diselesaikan, minggu ini. Kalau nggak tak parani wong e, wes enek kontak personnya," tegasnya.