Rabu 15 Mar 2023 00:15 WIB

KM Bukit Raya Evakuasi 414 Warga Terdampak Longsor di Serasan Natuna

Penumpang kapal kelas ekonomi itu tidak dikenakan biaya alias gratis.

Kapal KM Bukit Raya milik PT Pelni turut melakukan evakuasi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Foto: Istimewa
Kapal KM Bukit Raya milik PT Pelni turut melakukan evakuasi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Kapal KM Bukit Raya milik PT Pelni turut melakukan evakuasi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kapal tersebut memfasilitasi 414 warga terdampak bencana berserta Tim Evakuasi pada Ahad (12/3) malam dengan tujuan Ranai, Midai, Tarempa, Kijang, dan Tanjung Pinang.

Evakuasi ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah bersama BUMN untuk membantu masyarakat Pulau Serasan yang tedampak bencana dengan memberikan potongan harga tarif penumpang kapal kelas ekonomi senilai 100 persen atau secara gratis. 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt Hendri Ginting memberikan persetujuan potongan harga tarif penumpang kelas ekonomi senilai 100 persen atas tarif penumpang kelas ekonomi dan dihitung berdasarkan jumlah realisasi penumpang di atas kapal.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna bersama instansi terkait untuk dapat membantu Saudara-saudara di Natuna selama masa Status Tanggap Darurat terhitung tanggal 6-31 Maret 2023 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Natuna Nomor 117 Tahun 2023 Tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur. 

“Kami berharap masyarakat terdampak bencana dapat melalui kondisi ini dan kita sama-sama berdoa semoga kita dijauhkan dari bencana dan mereka dapat kembali melanjutkan kehidupan secara normal,” ujar Capt Hendri dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/3/2023). 

Adapun pemberian potongan harga tarif penumpang kapal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyelenggaran Kewajiban Pelayanan Publik Bidang Angkutan Laut Penumpang Kelas Ekonomi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Bidang Angkutan Laut Penumpang Kelas Ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement