Rabu 08 Mar 2023 13:56 WIB

Embusan Isu akan Bubarnya KIB Seusai Romahurmuziy Temui Hasto

Romahurmuziy mengakui membahas kemungkinan koalisi dengan PDIP terkait pilpres.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy menemui Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.
Foto:

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng tegas menyebut bahwa KIB solid menghadapi Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikanya untuk membantah pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy.

"KIB ini kan sebenarnya koalisi yang dibentuk paling lama sebelum ada (koalisi) Pak Prabowo punya, sebelum itu KIB sudah ada, masih tetap konsisten kok KIB ini," ujar Mekeng kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).

Menurutnya, Romahurmuziy yang menyebut bahwa KIB rawan bubar tak merepresentasikan PPP. Jelasnya, pernyataan resmi partai berlambang Ka'bah tersebut berasal dari Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum.

"Representasi, statement yang model kayak gini, koalisi ini sepertinya Pak Ketum partai. PPP kan masih tetap commit kepada KIB," ujar Mekeng.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily juga membantah informasi bahwa KIB berpotensi bubar karena internal koalisi masih solid. Bantahan juga disampaikan oleh elite PPP.

"KIB masih solid dan kompak," kata Ace dalam keterangan di Jakarta, Selasa (7/3/2023). 

Soliditas internal KIB, kata dia, ditandai dengan komunikasi Ketua Umum Partai Golkar, PAN, dan PPP masih terjalin intensif hingga saat ini. Menurutnya, komunikasi antara ketuga ketum sangat terjalin intensif. 

Ace menepis kabar goyahnya KIB karena belum juga menetapkan nama capres-cawapres yang akan diusung. Menurut dia, KIB memiliki mekanisme tahapan dalam menentukan hal tersebut.

Ia pun menjelaskan, bahwa pembahasan terkait capres-cawapres KIB baru akan ditentukan pada waktu yang tepat. "Para ketua umum yang tergabung dalam KIB sudah menyepakati kapan waktu yang tepat kapan membahas figur capres maupun cawapres," kata Ace. 

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi justru menyambut baik ajakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jelasnya, ajakan tersebut secara otomatis juga mengajak kepada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"PAN akan senang dan gembira, karena dengan koalisi dengan PPP tentu secara otomatis akan juga bekerjasama atau berkoalisi dengan PAN dan Golkar. Sebab PPP adalah anggota KIB," ujar Viva lewat pesan singkat, Rabu (8/3/2023).

Jika PDIP bergabung dengan KIB, potensi menang pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan semakin besar. Apalagi KIB saat ini sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen bersama Partai Golkar dan PPP.

"KIB insya Allah tidak akan terbelah. KIB tetap solid dan kompak," ujar Viva.

"Jika PPP dan KIB akan bekerja sama atau bergabung dengan PDI Perjuangan maka sudah bisa dipastikan siapapun pasangan calon yang akan diusung di pilpres 2024 berpotensi mendapatkan dukungan besar," sambungnya.

Sebelumnya, politisi PDIP, Masinton Pasaribu mengatakan, PDIP tidak perlu buru-buru bersikap terkait koalisi. Meskipun, partai politik lain sudah terlebih dahulu membangun koalisi-koalisi.

"Tahapan pemilu untuk saat ini kan baru tahapan legislatif, belum ada tahapan pilpres, ya ngapain harus buru-buru," kata Masinton, Kamis (2/3/2023).

Menurut dia, yang terpenting bagi PDIP dalam menyongsong Pemilu 2024 adalah membangun dan menjalin komunikasi politik dengan tokoh, elemen masyarakat, dan lintas partai politik. "Itu menjadi sangat penting karena hari ini diketahui PDIP Perjuangan sebagai partai pendukung utama pemerintah, kami berfokus untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan-persoalan baik itu ekonomi pascapandemi dan kemudian dampak-dampak dari konstalasi global, seperti dampak yang dirasakan Indonesia akibat perang Rusia dengan Ukraina. Hal itu bagi PDIP Perjuangan bukan berarti mengabaikan persoalan kontestasi pilpres," paparnya.

Tetapi, katanya, ada hal-hal yang menjadi prioritas untuk PDIP saat ini, belum ke ranah politik kekuasaan kira-kira seperti itu. Artinya, lanjut dia, PDIP hari ini masih berbicara tentang bagaimana bisa bersama-sama menghadapi situasi di mana baru selesai masa pandemi dan menghadapi persoalan bangsa ini.

"Kalau soal koalisi, itu yang jelas, pertama (PDIP mempertimbangkan) kesamaan platform ideologi dan kemudian cara pandang bersama, memandang persoalan-persoalan Indonesia saat ini dan ke depansehingga nanti dari situ kami baru berbicara tentang siapa kandidatnya," ucapnya.

 

photo
Koalisi Indonesia Bersatu - (infografis republika)

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement