Selasa 07 Mar 2023 18:00 WIB

Mereguk Kenikmatan Teh Herbal Maluku

Berisi rimpang dan rempah, Teh Herbal Fatimah tak mengandung daun teh sama sekali.

Tanaman herbal kering (ilustrasi). Teh herbal Maluku terbuat dari berbagai rimpang dan rempah kering, tidak mengandung teh sedikitpun.
Foto:

Berkhasiat

Saat kemasan teh herbal itu dibuka, menguar semerbak wangi kayu manis, tajamnya aroma jahe, dan harumnya cengkih. Ketika cangkir ukuran 30 mililiter disiapkan lalu teh herbal diletakkan di dalamnya, seduhan air panas pun membuat wanginya semakin tajam.

Diseruput saat masih panas-panas kuku, kombinasi cengkih, kayu manis, dan jeruk nipis terasa dominan terasa di lidah. Saat ditelan, sensasi hangat menyisakan aroma jahe, lada hitam, dan sereh pun tercium samar-samar. Diseduh dengan atau tanpa gula, cita rasa dan aroma teh herbal itu melekat di ingatan bagi yang pernah mencicipinya.

Kesan orang-orang yang pernah mencicipi teh herbal tersebut sepakat mengatakan bahwa setelah mengonsumsi produk tersebut di malam hari, badan terasa segar dan buang air besar (BAB) pun jadi lancar. "Badan terasa enteng, paginya BAB juga lancar," ujar salah satu konsumen teh herbal itu, Husrin.

Teh herbal tersebut diklaim berkhasiat dapat menyegarkan dan menambah kekebalan tubuh, menjaga stamina, menetralisasi racun, bakteri, serta meredakan flu dan meriang. Kemudian mencegah kolesterol, meredakan peradangan, berfungsi sebagai antioksidan, menjaga kelembapan kulit, hingga mengurangi bau mulut. Selain itu juga didaku dapat mengatasi nyeri saat menstruasi, melancarkan BAB, dan melancarkan peredaran darah.

Meski belum bisa meraup omzet puluhan juta rupiah setiap bulan, Dian optimistis seiring berjalannya waktu produknya akan dikenal. Saat ini teh herbal itu sudah tersedia di salah satu gerai Bandar Pattimura, Kota Ambon. Dian pun mulai merambah ke toko-toko swalayan terdekat di Kota Ambon.

"Meskipun kendalanya ada di promosi, kami dari PKK pasti akan membangun jaringan dan sinergi dengan pemerintah untuk memasarkan produk olahan rempah yang sehat ini," ujar Dian.

Kelompok PKK Batu Merah pun sering memasukkan teh herbal itu dalam daftar pameran UMKM pada berbagai ajang di Kota Ambon. Bahkan saat ini Dian tengah berupaya untuk memasarkan teh herbal tersebut menembus pasar internasional dengan menjalin komunikasi bersama pihak-pihak terkait.

"Saya punya cita-cita Teh Herbal Fatimah bisa diekspor dalam jumlah besar ke negara-negara luar," kata dia.

Oleh karena itu, ia berharap Pemerintah Kota Ambon hingga Pemerintah Provinsi Maluku bersedia membantu mewujudkan cita-citanya itu.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement