Senin 06 Mar 2023 17:31 WIB

Puluhan Siswa SMAN 18 Jakarta Mendapat Edukasi Pemilihan Sampah

SMAN 18 Jakarta dipilih karena rekanan Japanese Partners dari Japan Foundation.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Puluhan siswa/i SMAN 18 Jakarta mendapat edukasi pemilahan sampah.
Foto: Dok.Republika
Puluhan siswa/i SMAN 18 Jakarta mendapat edukasi pemilahan sampah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang naik 5,3 persen pada 2022, diikuti produksi sampah mencapai 70 juta ton. Adapun setiap harinya Jakarta memproduksi sekitar 7.000-an ton per hari.

Dari jumlah itu, sekitar 1.000-an truk mengangkut sampah untuk dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi. Saat ini, TPST terbesar di Indonesia tersebut sudah mencapai ketinggian 40 meter atau setara dengan gedung 16 lantai.

Karena itulah, PT Uni-Charm Indonesia Tbk memberikan edukasi pemilahan sampah bagi siswa-siswi SMAN 18 Jakarta yang merupakan sekolah rekanan Japanese Partners dari Japan Foundation yang bergerak di bidang penyebaran dan pertukaran budaya Jepang. Sebagai pemimpin penjual popok di Indonesia, perseroan fokus berkontribusi terhadap 'pemilahan sampah' yang menjadi poin penting demi mewujudkan pengurangan sampah.

Direktur Japan Foundation, Takahashi Yuichi mengatakan, pihaknya merasa senang dapat menjalankan program edukasi bersama PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang proaktif di dalam upaya penyelesaian masalah lingkungan. "Melalui pembelajaran ini, diharapkan tidak hanya dapat mengajarkan bahasa serta memperkenalkan budaya Jepang saja, tetapi juga memberikan kesadaran permasalahan lingkungan kepada para siswa, agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik," ujar Takahashi dalam siaran pers di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Kegiatan edukasi pemilahan sampah diikuti oleh 40 siswa dari kelas 1 dan 2 yang tergabung dalam Japanese Club SMAN 18 Jakarta. Konten pembelajarannya meliputi penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals) sebagai landasan untuk mendukung penetrasinya di Indonesia, pemahaman dasar tentang aktivitas 3R (reduce, reuse, recycle), pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, serta pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya, yakni organik dan nonorganik.

Presiden Direktur Yuji Ishii menerangkan, perseroan secara proaktif terlibat dalam upaya penghematan energi, konservasi energi, pengurangan sampah dan berbagai masalah sosial lainnya. Hal itu dilandaskan oleh adanya rasa tanggung jawab perusahaan untuk secara serius berkontribusi melalui berbagai kegiatan perusahaan yang sejalan dengan slogan 'Ethical Living for SDGs'.

"Demi merealisasikan SDGs yang menjadi tujuan dari perusahaan kami. Melanjutkan edukasi pemilahan sampah yang kami lakukan mulai tahun 2022 lalu, kali ini kami berkesempatan untuk bekerjasama dengan Japan Foundation untuk melakukan kegiatan dengan style berbeda, yakni edukasi pemilahan sampah yang dibarengi dengan pertukaran budaya," ucap Yuji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement